Prospek eSIM juga diperkirakan makin positif karena adanya stimulus dari pemerintah untuk membantu upaya transformasi digital.
“Teknologi ini akan segera ada di mana-mana dengan dua miliar perangkat yang diperkirakan akan terhubung melalui eSIM pada tahun 2025,” kata Yoseph.
Ia juga melihat adanya tren peningkatan permintaan konektivitas berbasis eSIM. “Nantinya, vendor dan produsen akan lebih fokus memproduksi perangkat dan meningkatkan kemampuan sistem daripada sekadar konektivitas seluler,” imbuh Yoseph.
Vendor, misalnya, dapat memanfaatkan ruang yang biasanya digunakan buat meletakkan kartu SIM konvensional untuk menambah fitur sehingga fungsi ponsel makin maksimal.
Sedangkan produsen lebih fokus berinovasi untuk membuat aplikasi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan.
Sementara bagi operator, eSIM akan menjadi alat yang mampu menghubungkan lebih banyak perangkat dari berbagai industri, membuka pasar baru, dan berpotensi meningkatkan jumlah pelanggan secara signifikan.
Baca Juga: Meski Harganya Meroket, Bill Gates Haramkan Investasi Bitcoin
InfoKomputer secara rutin menyelenggarakan kelas online secara gratis untuk membantu meningkatkan kemampuan IT professional di Indonesia. Jika Anda tertarik, silakan daftar di sini.