Infrasturktur Amazon Web Services (AWS) mulai dihadirkan di Indonesia dengan diluncurkannya edge location pertama. Kehadiran edge location ini dijanjikan akan meningkatkan kinerja data yang dihantarkan melalui lokasi edge tersebut hingga 30 persen dari sisi latensi.
Dengan kehadiran edge location ini pula, Indonesia sekarang terhubung langsung dengan jaringan infrastruktur AWS global (AWS global infrastructure) yang saat ini mencakup lebih dari 225 Points of Presence di 90 kota di 47 negara di dunia.
Edge location yang dibangun di Jakarta ini menjadi Point of Presence kesepuluh AWS di kawasan Asia Tenggara. Sebelumnya, AWS telah memiliki 4 edge location di Singapura, 2 di Malaysia, 1 di Filipina, dan 2 di Thailand.
“Kami sampaikan komitmen untuk terus meningkatkan kehadiran AWS di Indonesia sebagai jawaban atas masukan-masukan yang kami terima dari para pelanggan, dalam menghadirkan layanan-layanan baru, serta beragam teknologi cloud canggih bagi seluruh pelanggan di Indonesia maupun secara global,” tutur Gunawan Susanto, Country Leader, PT Amazon Web Services, Indonesia.
Tingkatkan Performa dan Keamanan
Lokasi AWS Edge Location di seluruh dunia.
Edge location sendiri bisa disebut sebagai frontend di mana end user dapat mengakses layanan-layanan yang ada di cloud AWS dengan latensi rendah. Edge location menjadi lokasi cache dari konten yang akan diakses oleh pelanggan, sehingga pengguna tidak harus ke origin server untuk mengakses konten tersebut.
Misalnya, kita mempunyai data yang tersimpan di Amazon S3 bucket di India. Namun ada sejumlah traffic yang mengakses data tersebut dari AS. Maka AWS akan menyimpan cache data tersebut di salah satu edge location yang ada di AS. Ketika ada permintaan dari AS, request tersebut akan dilayani oleh cache yang ada di edge location AS, tidak harus ke India.
Edge location AWS di Jakarta ini memiliki sejumlah layanan edge, di antaranya adalah Amazon CloudFront, yakni sebuah Content Delivery Network (CDN) yang aman dan mendukung akselerasi penghantaran data, video, aplikasi, serta Application Programming Interfaces (APIs) kepada semua pengguna di seluruh dunia.
Amazon CloudFront juga menerapkan perlindungan pada data sensitif yang terdapat di edge melalui penerapan protokol, enkripsi, hingga sertifikasi kelaikan, melalui pengintegrasian AWS Shield untuk melindungi dari serangan-serangan Distributed Denial of Service (DDoS) dengan AWS Web Application Firewall (WAF) untuk penerapan keamanan pada jaringan.
Amazon CloudFront sendiri telah terintegrasi dengan layanan-layanan AWS, seperti Amazon Simple Storage Service (Amazon S3), Elastic Load Balancing, serta Amazon Elastic Compute Cloud (EC2) yang bertindak sebagai origin bagi aplikasi-aplikasi. Selain itu, AWS juga menghadirkan Lambda@Edge yang memungkinkan kode-kode nirserver atau serverless code dijalankan dari lokasi yang lekat dengan pengguna untuk mendukung proses kustomisasi.
Lokasi edge di Jakarta ini akan mendukung AWS Global Accelerator (AGA), yakni sebuah layanan yang meningkatkan kesediaan (availability) dan performa lalu lintas di sisi pengguna melalui pemanfaatan infrastruktur jaringan AWS global. Ketika terjadi gangguan internet, fitur optimalisasi routing yang terdapat pada AGA secara otomatis akan membantu tingkat packet loss, jitter, dan latensi tetap serendah mungkin.
Dukung Inovasi di Berbagai Sektor
Kehadiran infrastruktur di tingkat lokal ini yang akan meningkatkan pengalaman pengguna dengan keamanan yang terjaga diharapkan AWS akan mampu mendukung berbagai sektor bisnis maupun pemerintahan di Indonesia, seperti di bidang pendidikan, media dan hiburan, gaming, layanan kesehatan, mobile banking, hingga e-commerce agar dapat berinovasi secara lebih cepat.
“Peluncuran lokasi edge pertama di Indonesia ini diharapkan akan mampu mendukung organisasi dengan beragam skala bisnis dari berbagai sektor industri, termasuk lembaga-lembaga di sektor publik maupun institusi pendidikan, dalam menikmati layanan-layanan dengan tingkat latensi yang rendah serta kecepatan transfer data yang tinggi. AWS memiliki komitmen jangka panjang untuk bangsa dan bersama-sama dengan pelanggan serta mitranya, AWS berkomitmen untuk terus dapat menghadirkan layanan cloud yang makin baik guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan setiap pelanggan,” Gunawan menambahkan.
Salah satu pengguna cloud AWS di Indonesia adalah Kompas Gramedia (KG) Media yang melayani lebih dari 193 juta pengguna digital secara perorangan.
Murfi Hatumena, General Manager IT Operations, Kompas Gramedia Media menuturkan, “Peluncuran lokasi edge baru AWS ini diharapkan akan mampu meningkatkan penghadiran konten di Indonesia dengan meningkatnya kecepatan akses baca konten-konten digital pada aplikasi-aplikasi untuk para pembaca dan pemirsa kami secara real-time, seperti pada aplikasi Kompas.com, Kompas.tv, Tribunnews.com, Kontan.co.id, Grid.id, maupun Parapuan.co. Pengalaman pengguna juga diharapkan akan meningkat dengan makin rendahnya latensi yang dirasakan pada aplikasi-aplikasi web, serta melalui disuguhkannya konten digital secara real-time dengan resolusi tinggi.”
Pelanggan lain adalah Vibi Cloud yang merupakan salah satu penyedia layanan cloud di Indonesia yang telah menerima predikat sebagai AWS Partner Network Select Partner sejak 2019. Alfonsus Bram, CEO dari Vibi Cloud, menyampaikan, “Pembangunan lokasi edge AWS di Indonesia diharapkan akan meningkatkan pengalaman digital pelanggan kami sekaligus mampu membuka beragam peluang baru dan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Kami bangga telah tergabung sebagai anggota AWS Partner Network (APN) dalam komitmen kami untuk turut mendukung akselerasi terwujudnya transformasi digital di Indonesia serta dalam menghadirkan layanan-layanan inovatif bagi para pelanggan.”
Pada saat pengumuman peluncuran edge location terbaru tersebut, AWS juga mengungkapkan kembali rencana menghadirkan Regional AWS (AWS Region) Jakarta yang terdiri dari tiga Availability Zone pada akhir tahun 2021 atau awal 2022.