Terkait pemanfaatan teknologi digital, sejauh ini sebanyak 15 aplikasi telah dibuat dan digunakan Chevron dalam upaya melindungi pekerja dan menekan risiko penyebaran COVID-19 di lingkungan kerja.
Mulai dari penapisan akses (access screening) masuk ke fasilitas perusahaan; pembatasan perjalanan pribadi dan dinas; pemantauan perkembangan kasus; penjadwalan tes berkala; pemantauan kesehatan pekerja secara jarak jauh; hingga analisis pelacakan kontak (contact tracing).
Sebagai contoh penapisan akses. Chevron membuat sebuah aplikasi yang disebut dengan Formulir Deklarasi untuk Penyaringan COVID-19.
Setiap pekerja wajib mengisi formulir itu secara daring setiap minggu. Begitu juga dengan tamu Perusahaan. Sebelum berkunjung ke Chevron, mereka wajib mengisi formulir tersebut.
Aplikasi ini menjadi penyaring pertama bagi seluruh pekerja dan tamu yang hendak memasuki fasilitas perusahaan.
Mereka harus menjawab sejumlah pertanyaan untuk mengonfirmasi bahwa mereka dalam kondisi sehat, tidak baru kembali dari perjalanan jauh, dan tidak kontak dekat dengan orang yang terkonfirmasi/ terduga COVID-19 sebelum memasuki fasilitas perusahaan.
Apabila setelah pengisian formulir mendapatkan notifikasi tanda merah lewat email, berarti pekerja/ tamu tersebut tidak diperbolehkan memasuki fasilitas perusahaan.
“Seandainya pekerja tetap memaksakan diri masuk, kartu akses mereka akan terbaca oleh sistem dan mendapatkan peringatan yang juga dikirimkan kepada atasan pekerja yang bersangkutan. Melalui upaya seperti itu, potensi penyebaran virus di lingkungan kerja dapat diminimalisasi,” papar Winu.
Hingga saat ini, Chevron masih menerapkan bekerja jarak jauh (Work from Home/WFH) bagi pekerja dengan jenis pekerjaan kantor.
Untuk menjaga kinerja karyawan, perusahaan melakukan beberapa antisipasi di antaranya meningkatkan kapasitas jaringan, menyediakan tambahan cara akses ke sistem IT, meningkatkan sistem keamanan data, dan menjaga serta menambah sistem kolabarasi yang lebih andal.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, kinerja operasi Chevron diklaim tetap kokoh dan bahkan mampu melampaui target produksi minyak yang ditetapkan pemerintah pada 2020.
”Kami sangat bangga dengan komitmen seluruh pekerja untuk senantiasa menjaga kedisipinan terhadap protokol kesehatan dan tetap produktif meski di tengah pandemi,” pungkas Winu.
Baca Juga: Awas! Serangan Besar-besaran Incar Bank di Indonesia via Medsos