Grab Holdings inc. (“Grab”), mengumumkan rencananya untuk menjadi perusahaan terbuka di Amerika Serikat.
Langkah ini akan menjadi penawaran ekuitas perdana terbesar sepanjang sejarah di bursa saham Amerika Serikat oleh perusahaan Asia Tenggara.
Bekerja sama dengan Altimeter Growth Corp. (Nasdaq: “AGC”), Grab merencanakan sahamnya untuk diperdagangkan di NASDAQ dengan simbol “GRAB” dalam jangka waktu beberapa bulan kedepan.
Nilai transaksi pada valuasi pro-forma ekuitas perdana ini diprediksi mencapai sekitar US$39,6 miliar berdasarkan nilai PIPE yang mencapai lebih dari US$4 miliar dan diprediksi akan memberikan investasi dalam bentuk dana tunai baru ke Grab senilai US$4,5 miliar.
“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat mewakili Asia Tenggara di pasar terbuka global. Langkah ini merupakan pencapaian dari perjalanan kami dalam memberikan akses kepada setiap orang untuk dapat menikmati kemajuan ekonomi digital. Hal ini juga menjadi semakin penting seiring dengan upaya Asia Tenggara untuk pulih dari COVID-19. Pandemi ini menjadi tantangan yang begitu besar bagi kami, namun kami juga belajar untuk menjadikan bisnis kami lebih tangguh," ujar Anthony Tan, Group CEO dan Co-founder, Grab.
Menurutnya, strategi superapp Grab yang terdiversifikasi telah membantu para mitra pengemudi untuk beralih ke layanan pengiriman, dan mendorong Grab mencapai pertumbuhan serta meningkatkan keuntungan. "Seiring dengan langkah kami untuk menjadi perusahaan publik, kami akan terus bekerja lebih keras untuk mendorong pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat, karena ketika Asia Tenggara sukses, maka Grab juga sukses," Anthony Tan mengutarakan harapannya.
Brad Gerstner, Founder & CEO, Altimeter mengatakan bahwa sebagai salah satu perusahaan internet terbesar di dunia dengan pertumbuhan terpesat, Grab telah membuka jalan digital bagi 670 juta masyarakat Asia Tenggara. "Kami sangat senang bahwa Grab memilih Altimeter Capital Markets sebagai mitra IPO mereka dan sangat bersemangat untuk bergabung menjadi pemilik-pemilik jangka panjang dari perusahaan yang inovatif dan bermisi besar ini," ujarnya antusias.
Keputusan Grab untuk menjadi perusahaan publik didorong oleh kinerja keuangan yang solid pada tahun 2020, meskipun di tengah ancaman pandemi. Grab mencatatkan GMV sekitar US$12,5 miliar pada tahun 2020, melebihi level sebelum pandemi, dan meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2018.
Berdasarkan data Euromonitor, Grab juga memimpin kategori untuk layanan-layanan utamanya di Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, Grab memiliki sekitar 72% total GMV untuk ride-hailing, 50% total GMV untuk layanan pesan-antar makanan, dan 23% Total Payments Volume (TPV) untuk layanan pembayaran dengan dompet digital pada tahun 2020.
Asia Tenggara merupakan salah satu kekuatan ekonomi dengan perkembangan ekonomi digital terpesat di dunia, dengan populasi yang diperkirakan mencapai dua kali lipat dari total populasi Amerika Serikat. Namun demikian, penetrasi online untuk layanan pesan-antar makanan, transportasi on-demand, dan transaksi elektronik lebih kecil dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan segmen utama pada layanan pengantaran, transportasi, dan keuangan, Grab memprediksi total pasarnya yang disasar akan berkembang dari sekitaran US$52 miliar pada tahun 2020 menjadi US$180 miliar pada tahun 2025 nanti.
Perjalanan Grab menjadi perusahaan publik yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikat difasilitasi oleh gabungan kesepakatan bisnis antara Grab dan Altimeter Growth, perusahaan khusus untuk tujuan akusisi. Berdasarkan rencana transaksi yang diajukan, Altimeter Growth dan Grab bersama-sama akan dimiliki penuh oleh perusahaan induk baru ini. Gabungan perusahaan ini diprediksi akan memiliki valuasi ekuitas berdasarkan pro-forma sekitar US$39,6 miliar.
Pada saat penutupan transaksi, gabungan perusahaan ini diproyeksi akan menerima sebesar US$4,5 miliar dalam bentuk aliran dana tunai dari investasi yang baru masuk, termasuk komitmen penuh dari penawaran PIPE yang lebih dari US$4,0 miliar yang mana ini telah ditingkatkan karena minat investor yang besar. PIPE tersebut dipimpin oleh Altimeter yang berkomitmen US$750 juta, dan peserta lainnya termasuk dari BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), dan T.Rowe Price Associates, Inc., termasuk juga Fidelity International, Fidelity Management and Research LLC, Janus Henderson Investors, Mubadala, Nuveen, Permodalan Nasional Berhad dan Temasek. Investor terkemuka dari Indonesia seperti Djarum, Keluarga Sariaatmadja, dan Sinar Mas juga berpartisipasi dalam penawaran PIPE ini.