Find Us On Social Media :

Satu Tahun Hadir, Progate Miliki 100 Ribu Pengguna Aktif di Indonesia

By Liana Threestayanti, Senin, 19 April 2021 | 16:10 WIB

Ilustrasi coding

Genap satu tahun hadir di Indonesia, Progate, sebuah platform pembelajaran coding daring, telah dimanfaatkan untuk belajar coding secara mandiri oleh lebih dari 100.000 pengguna aktif. 

Membawa misi “Menjadi Gerbang bagi Siapapun yang Ingin Belajar Coding”, Progate menyebutkan bahwa pencapaian ini tidak akan dapat terjadi tanpa kolaborasi positif yang telah terjalin selama satu tahun terakhir.

“Kami beruntung dapat menciptakan hubungan kerja dengan berbagai pihak, baik instansi pemerintahan seperti Digital Talent Scholarship dari Kemkominfo dan Ditjen Vokasi Kemdikbud; instansi pendidikan seperti Universitas Gadjah Mada, Telkom University, Podomoro University; dan sektor swasta Tokopedia, Gojek Academy, Glints, Geekhunter, Cicil, Kotakode, dan banyak lagi," ungkap Norman Ganto, Country Manager, Progate Indonesia. 

Selanjutnya Norman mengatakan bahwa, ilmu digital, terutama coding, adalah skill yang paling dicari dalam 10 tahun ke depan. Sementara pasar teknologi Indonesia akan terus tumbuh sehingga kebutuhan talenta yang mengerti ilmu pemrograman juga terus bertambah setiap tahunnya.

"Tantangan skala nasional ini membutuhkan setiap pemangku kepentingan untuk memiliki pemikiran yang terbuka agar dapat terlaksanakannya kolaborasi program-program inovatif guna membangun kapasitas talenta digital yang siap berkancah di tingkat nasional maupun global,” ujar Norman Ganto.

Sejak didirikan pada Juli 2014, Progate telah melayani lebih dari 2,1 juta pelanggan aktif secara global. Di Indonesia, Progate memasang target dua juta pengguna aktif pada tahun 2023. Dan untuk mencapai target tersebut, Progate terus menjalin berbagai kemitraan secara agresif agar makin banyak lagi talenta muda yang dapat memperoleh skill dan pemahaman coding untuk masa depan yang lebih baik.

“Alasan kami membangun Progate 6 tahun yang lalu adalah karena coding, saya menjadi lebih percaya diri, karena saya merasa senang dan bangga saat dapat membuat sesuatu. Oleh karena itu, saya ingin membagikan perasaan luar biasa ini ke banyak orang. Saya percaya semua orang patut mencoba belajar coding apapun latar belakang pendidikan Anda dan walaupun Anda tidak ingin menjadi seorang programmer. Karena tidak hanya hard skillnya tapi juga berbagai softskill seperti kepercayaan diri, memecahkan masalah secara mandiri, dan critical thinking akan Anda dapatkan jika belajar coding,” ujar Masa Kato, Chief Executive Officer, Progate.

Indonesia Butuh lebih Banyak Talenta Digital

Indonesia sendiri diperkirakan masih akan membutuhkan lebih banyak talenta digital karena ekonomi digital nusantara yang terus tumbuh dan era industri 4.0 yang sudah di ambang pintu 

Ekonomi digital Indonesia telah mendominasi Asia Tenggara dengan nilai pasar yang diharapkan meningkat tiga kali lipat menjadi US$130 miliar di 2025 dari US$40 miliar di 2019, menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Google, perusahaan induk Singapura Temasek dan perusahaan konsultan manajemen Bain & Perusahaan.

Temuan terbaru AlphaBeta dan Amazon Web Service (AWS) dalam riset yang bertajuk Unlocking APAC’s Digital Potential: Changing Digital Skill Needs and Policy Approaches mengungkapkan bahwa Indonesia akan membutuhkan 110 juta pekerja digital baru pada 2025. Untuk itu, pemerintah terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak swasta yang inovatif dalam mendidik masyarakat menjadi generasi talenta digital.

Tak hanya kemampuan menggunakan alat-alat di dunia digital, perlu adanya pembelajaran digital untuk mendidik pengembangan teknologi digital, yang bisa dicapai setelah memahami bahasa pemrograman yang relevan.

Era 4.0 akan menempatkan keahlian digital dalam posisi penting. Di era 4.0, industri di seluruh dunia akan membutuhkan lebih banyak bakat untuk memenuhi tuntutan digitalisasi di berbagai sektor.

Sebanyak 75 juta pekerjaan akan hilang pada tahun 2022 mendatang dan digantikan dengan jumlah pekerjaan baru yang lebih banyak, yaitu sekitar 133 juta. Keahlian digital seperti coding adalah kebutuhan fundamental bagi perusahaan di era industri 4.0 dan ekonomi digital.

"Untuk mendukung percepatan transformasi digital nasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan talenta digital, kolaborasi adalah kunci. Terkait dengan hal ini, Progate telah menjadi salah satu mitra pemerintah yang profesional dan mumpuni dalam program Digital Talent Scholarship (DTS) Kominfo. Saya berharap kerjasama strategis ini dapat terus berkembang dan mampu mencetak lebih banyak talenta-talenta digital handal untuk menuju Indonesia Maju,” ungkap Dr. Dedy Permadi, Staf Khusus Menteri Bidang Digital dan SDM sekaligus Juru Bicara Kementerian Kominfo.

Progate tersedia dalam Bahasa Indonesia dan terdapat lebih dari 14 bahasa pemrograman untuk memudahkan siapapun mulai belajar coding di Progate. Materi-materi dapat dipelajari oleh pengguna dengan cara yang menyenangkan dan mandiri tanpa tutor yang disajikan secara visual dan ringkas, dapat melakukan latihan secara langsung, serta mengumpulkan poin dan naik level di Progate. Bahkan Progate mengklaim bahwa belajar coding di Progate serasa bermain game.