Salah satu ancaman paling signifikan bagi institusi kesehatan sejak tahun lalu adalah ransomware. Bagaimana cara ransomware bekerja dan bagaimana institusi kesehatan dapat melindungi diri dari ancaman tersebut?
Ransomware merupakan serangan berupa ancaman akan mempublikasikan data penting oleh penjahat dunia maya yang sebelumnya telah mengenkripsi atau mencuri data. Ancaman ini umumnya diikuti aksi pemerasan terhadap manajemen.
Kaspersky menyebutkan ada bermacam-macam konsekuensi dari serangan tersebut. Selain menimbulkan kekacauan yang berpotensi membahayakan layanan medis, serangan ini juga memicu dampak jangka panjang bagi institusi kesehatan, mulai dari denda regulasi hingga tuntutan para pasien yang turut mengalami pelanggaran data pribadi.
Insiden Ransomware Profil Tingkat Tinggi
Seperti apa cara kerja ransomware tingkat tinggi dan bagaimana cara melindungi diri dari ancaman tersebut. Kaspersky membeberkannya di sini.
Di antara insiden ransomware tingkat tinggi yang paling banyak dibicarakan tahun lalu adalah serangan ransomware Ryuk di Universal Health Services (UHS) September lalu. Grup ini mengoperasikan 400 fasilitas medis di Amerika Serikat, Inggris Raya, dan negara lain.
Untungnya, tidak semua rumah sakit dan klinik mengalami dampak, namun serangan itu melanda fasilitas UHS di beberapa negara bagian AS. Insiden itu terjadi pada hari Minggu pagi. Komputer perusahaan gagal melakukan booting, dan beberapa karyawan menerima permintaan uang tebusan. Jaringan telepon juga turut terpengaruh. Departemen TI harus meminta staf untuk bekerja dengan cara lama, yaitu tanpa TI.
Secara alami, hal itu menyebabkan gangguan besar pada alur kerja klinik yang biasa, memengaruhi perawatan pasien, tes laboratorium, dan banyak lagi. Beberapa fasilitas bahkan harus merujuk pasien ke rumah sakit lain.
Insiden lain dialami oleh Ascend Clinical. Fasilitas kesehatan yang khusus melayani pengujian untuk penyakit ginjal ini menghadapi kebocoran data yang memengaruhi lebih dari 77.000 pasien.
Infeksi diketahui bermula saat seorang karyawan mengklik tautan di email phishing. Setelah menembus sistem, para pelaku kejahatan siber mendapatkan, antara lain, data pribadi pasien, yaitu nama, tanggal lahir, dan nomor jaminan sosial.
Serangan berikutnya dilancarkan penjahat maya terhadap Magellan Health. Serangan yang terjadi pada April 2020 ini membahayakan data pribadi karyawan dan pasien (menurut laporan media, sebanyak 365.000 korban).
Dalam serangan ini, para pelaku kejahatan siber melalui rekayasa sosial berhasil menyamar sebagai klien dan mendapatkan akses ke jaringan internal, menggunakan malware untuk mencegat kredensial masuk, dan akhirnya mengenkripsi data pada server.
Secara umum, ketika menyerang fasilitas kesehatan, para pelaku kejahatan siber cenderung lebih menyukai mengenkripsi dan mencuri data dari server daripada workstation. Hal yang sama terjadi dengan server Institut Ortopedi Florida, ketika penyerang mengenkripsi data 640.000 pasien (yang sebelumnya dicuri). Hal itu mengakibatkan gugatan yang tidak menyenangkan.
Contoh-contoh di atas hanya beberapa insiden profil tingkat tinggi yang terungkap tahun lalu. Faktanya, masih banyak terdapat kasus serangan ransomware canggih lainnya.
Membentengi Diri dari Ancaman Siber
Malware dapat menembus sistem dengan berbagai cara: melalui lampiran email, tautan phishing, situs web yang terinfeksi, dan banyak lagi. Para aktor ancaman dapat mencuri kredensial akses jarak jauh, menjebak pengguna melalui manipulasi psikologis, atau cukup menggunakan metode brute force.
Pepatah medis lama bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati berlaku sama baiknya untuk keamanan siber, dan terutama untuk perlindungan terhadap ransomware.
Ada beberapa tips membentengi diri dari serangan siber yang diberikan Kaspersky untuk institusi kesehatan.
- Melindungi seluruh perangkat, dan tidak hanya komputer. Ponsel cerdas, tablet, terminal, kios informasi, peralatan medis, dan apa pun milik perusahaan yang mempunyai akses ke jaringan perusahaan dan Internet;
- Selalu perbarui semua perangkat. Sekali lagi, itu bukan hanya komputer. Proteksi dunia maya untuk, katakanlah, tomograf mungkin tidak langsung muncul dalam pikiran, tetapi pada dasarnya juga merupakan komputer dengan sistem operasi yang mungkin memiliki kerentanan.
- Pasang solusi keamanan untuk melindungi email. Melindungi komunikasi elektronik sangat penting; organisasi medis menerima banyak email, termasuk spam, yang tidak hanya berisi konten berbahaya berbahaya, tetapi juga lampiran merusak;
- Memberikan pelatihan tentang dasar-dasar kesadaran keamanan siber kepada seluruh lapisan karyawan, yang meliputi admin, dokter, dan siapa pun yang menyentuh teknologi. Kesadaran keamanan siber perlu dilakukan secara rutin layaknya penggunaan masker selama operasi.
Banyak serangan ransomware modern kini dilakukan dengan cara yang oleh Kaspersky di sebut "manual". Dengan kata lain, para pelaku kejahatan siber di balik serangan ransomware modern cenderung tidak menembakkan malware scattershot, melainkan mencari cara untuk menginfeksi komputer dan server korban tertentu, yang seringkali menggunakan seni rekayasa sosial.
Dalam beberapa kasus, setelah menyusup ke jaringan, mereka mempelajari infrastruktur secara mendalam untuk mencari data yang paling berharga. Untuk mendeteksi serangan tersebut, apabila perlindungan titik akhir perusahaan masih kurang memadai, Kaspersky menyarankan sebaiknya institusi kesehatan menggunakan layanan respons dan deteksi terkelola untuk memantau infrastruktur dari jarak jauh.