Di ajang Huawei Developer Conference (HDC.Cloud) 2021, Huawei meluncurkan enam produk dan layanan baru yang inovatif.
Keenam produk baru tersebut menghadirkan efisiensi dan kualitas pada level yang lebih tinggi guna mendukung pengembang dalam memasuki babak-babak baru di masa depan.
Keenam produk baru ini adalah HUAWEI CLOUD CCE Turbo cloud container cluster, CloudIDE intelligent programming assistant, GaussDB (for openGauss) database, Trusted Intelligent Computing Service (TICS), Pangu Model (yakni model NLP dan CV terbesar di dunia berasal dari Tiongkok), serta perangkat lunak infrastruktur untuk mendukung komputasi yang makin terdiversifikasi.
HDC.Cloud 2021 sendiri merupakan ajang berkumpulnya tokoh-tokoh top dari kalangan industri, akademisi, serta sejumlah pimpinan dari kalangan ekosistem pengembang, yang membahas tren-tren mutakhir di bidang cloud, AI, komputasi, dan open source.
Membuka perhelatan HDC.Cloud 2021, Richard Yu, Executive Director Huawei, yang sekaligus menjabat sebagai CEO Huawei Cloud BU dan Consumer Business Group, Huawei mengatakan, "Di tahun 2025, 100 persen perusahaan di seluruh dunia diperkirakan akan memanfaatkan teknologi cloud. Cloud merupakan masa depan di industri sekaligus menjadi fondasi bagi terselenggaranya transformasi digital di kalangan enterprise. Pengembanglah yang menjadi jiwa bagi industri. Huawei berkomitmen untuk terus membuka seluruh kapabilitas inovasi teknologinya dan bersama-sama dengan para pengembang dan mitra mendorong percepatan transformasi di bidang cloud dan kecerdasan di lingkup bisnis.”
Tiga dari enam produk yang baru dirilis Huawei di antaranya:
1.Cloud Container Engine (CCE) Turbo untuk mempercepat inovasi aplikasi di lingkungan enterprise.
Containerization menjadi hal krusial dalam proses modernisasi aplikasi. Seiring semakin tingginya penggunaan container di core system maupun layanan-layanan inovatif lainnya di perusahaan, ekspektasi perusahaan terhadap performa, tingkat elastisitas, hingga kapabilitas dalam penjadwalan pun meningkat. CCE Turbo diklaim mampu mengakselerasi komputasi, jaringan, dan scheduling.
2.CloudIDE sebagai asisten pemrograman cerdas bagi pengembang
CloudIDE menghadirkan pengalaman pemrograman yang ringan dan cepat bagi pengembang. Dengan CloudIDe, pengembang dapat melakukan pemrograman cerdas secara daring kapan saja, di mana saja, serta mendukung beragam terminal yang digunakan.
3.GaussDB (for openGauss) database untuk migrasi migrasi data ke cloud
Agar perusahaan benar-benar beralih ke cloud dan menjadi perusahaan yang berbasis data, langkah penting yang harus dilakukan adalah melakukan migrasi database-nya ke cloud. Huawei mengklaim bahwa GaussDB (for openGauss) mampu memroses transaksi 54 persen lebih tinggi daripada produk serupa di industri, dan latensi query kompleks 82 persen lebih rendah daripada produk serupa.
Di ajang ini, Huawei juga mengumumkan investasi sebesar US$220 juta untuk penyelenggaraan Huawei Developer Program 2.0 tahun ini. Huawei Developer Program 2.0 terdiri dari tiga gelaran, yakni HUAWEI CLOUD Partner Innovation Program, Kunpeng OpenMind Project, dan Ascend OpenMind Project. Dukungan ini diharapkan akan dapat turut memperkokoh ekosistem Huawei Cloud, Kunpeng, dan Ascend yang telah terbangun selama ini.
Hingga saat ini, Huawei Cloud, Kunpeng, dan Ascend telah menarik hingga 2,4 juta pengembang. Huawei Cloud IaaS sendiri menempati peringkat kedua di Tiongkok dan kelima di dunia, ini menjadikannya sebagai vendor cloud arus utama dengan pertumbuhan paling tinggi. Produk motherboard berbasis Kunpeng yang dikirim oleh mitra telah menyumbang 52 persen dari total pengiriman produk berbasis Kunpeng pada 2020.
Ke depannya, Huawei Cloud akan menerapkan beberapa strategi:
1.Memprioritaskan solusi cloud
2.Model bisnis layanan cloud
3.Mitra cloud
4.Fokus pada inovasi sistem dan arsitektur
4.Ekologi: mendukung pengembang membuat aplikasi dan solusi untuk berbagai industri.