Find Us On Social Media :

Takut Akun WhatsApp Dibajak? Inilah Langkah-langkah yang Bisa Ditempuh

By Cakrawala, Rabu, 12 Mei 2021 | 20:00 WIB

WhatsApp merupakan platform perpesanan paling populer di dunia. Tak heran bisa kasus akun WhatsApp dibajak terus berlangsung.

Pembajakan akun WhatsApp bukanlah sesuatu yang baru. Namun, sampai saat ini hal tersebut terus berlangsung. Kerabat penulis pun belum lama ini mengalami akun WhatsApp dibajak. Sebagai platform perpesanan paling populer di dunia, wajar jika banyak pihak tidak bertanggung jawab mengincar akun penggunanya. WhatsApp sendiri pada Februari tahun lalu menyebutkan jumlah penggunanya melebihi 2 miliar di dunia.

Memang tidak terdapat angka yang pasti mengenai jumlah kasus akun WhatsApp dibajak sampai saat ini, baik di dunia maupun di Indonesia. Namun, ancaman pihak tidak bertanggung jawab sewajarnya terus mengintai selama WhatsApp tetap banyak jumlah penggunanya.

Anda jadi takut atau khawatir akun WhatsApp Anda dibajak? Nah, jika Anda takut atau khawatir akun WhatsApp Anda dibajak, inilah beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengurangi kemungkinan akun WhatsApp dibajak.

Terdapat lima langkah yang InfoKomputer anjurkan untuk Anda lakukan demi mengurangi kemungkinan akun WhatsApp Anda dibajak. Masing-masing langkah atau tindakan ini tidak harus dilakukan berurutan, tetapi sebaiknya Anda melakukan seluruh langkah yang diberikan agar benar-benar mengurangi kemungkinan akun WhatsApp dibajak.

Berikut langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan akun WhatsApp dibajak tersebut.

1. Aktifkan Fitur Verifikasi Dua Langkah (Two-step Verification)

WhatsApp menawarkan fitur yang disebut verifikasi dua langkah alias two-step verification. Fitur ini bisa mengurangi kemungkinan akun WhatsApp dibajak karena, seperti namanya, menambahkan satu langkah verifikasi. Namun, fitur verifikasi dua langkah sifatnya adalah opsional sehingga tidak secara default akfif.

Oleh karena itu, aktifkan fitur verifikasi dua langkah tersebut dengan masuk ke WhatsApp lalu klik [More options (Android; tiga titik vertikal di kanan atas)] > [Settings] > [Account] > [Two-step verification] > [Enable]. Anda akan diminta untuk memasukkan PIN enam digit. Masukkan angka yang diinginkan dan lakukan konfirmasi. Tersedia opsi untuk menambahkan e-mail yang antara lain digunakan untuk me-reset PIN bersangkutan apabila Anda di kemudian hari lupa.

Bila fitur verifikasi dua langkah aktif, PIN yang dimasukkan tadi juga diperlukan tatkala memindahkan akun WhatsApp ke smartphone atau perangkat lain. Alhasil, pembajak memerlukan PIN bersangkutkan untuk mengambil alih akun WhatsApp Anda selain kode registrasi yang biasanya dikirimkan ke SMS.

Pastikan juga Anda tidak pernah membagikan PIN yang telah dibuat tadi ke siapa saja, apa pun alasan yang dikemukakan pihak lain itu. Pasalnya, membagikan PIN bersangkutan, “meniadakan” manfaat pengaktifan fitur verifikasi dua langkah untuk mengurangi kemungkinan akun WhatsApp dibajak; pembajak tinggal memasukkan PIN tersebut.

2. Jangan Membagikan Kode Registrasi

Sebagai pengguna WhatsApp, Anda sewajarnya mengetahui pentingnya kode registrasi yang biasanya dikirim ke SMS. Selain digunakan saat mendaftar pertama kali, kode registrasi ini juga digunakan saat Anda memindahkan akun WhatsApp Anda ke perangkat lain maupun melakukan instalasi ulang seperti sehabis factory reset.

Kode registrasi ini pula yang sering kali pembajak ingin dapatkan dari Anda untuk mengambil alih akun WhatsApp Anda; memindahkan akun WhatsApp Anda ke perangkatnya. Bila pembajak berhasil mendapatkan kode registrasi itu, apalagi bila Anda tidak mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah, akun WhatsApp dibajak merupakan keniscayaan. Oleh karena itu, jangan pernah membagikan kode registrasi WhatsApp ke siapa saja, apa pun alasan yang disebutkannya.

Banyak rekayasa sosial yang telah digunakan pembajak untuk mendapatkan kode registrasi ini. Dari beberapa kasus akun WhatsApp dibajak, salah satu metode yang cukup sering digunakan adalah pura-pura salah mengirimkan SMS yang mengandung kode tertentu ke nomor Anda, termasuk SMS yang berisikan teks bahasa asing. Oleh karena itu, jangan pernah juga membagikan kode enam angka yang diterima, misalnya dari SMS, ke siapa pun, apa pun alasan yang dikemukakannya.

3. Pasang Antivirus atau Antimalware

Meski toko aplikasi resmi dari Google maupun Apple seharusnya tidak mengandung aplikasi yang berbahaya, tidak ada jaminan hal tersebut senantiasa terpenuhi. Anda sebaiknya memasang antivirus atau antimalware pada perangkat yang mengandung WhatsApp yang digunakan. Setidaknya hal ini mengurangi kemungkinkan aplikasi berbahaya bersarang di perangkat Anda.

Pada masa lalu misalnya, telah ada malware yang bisa mengambil kandungan pesan yang diterima pada perangkat dan mengirimkannya. Andai malware ini bersarang pada perangkat tempat WhatsApp yang digunakan dipasang, SMS berisikan kode registrasi yang dikirimkan ke Anda ketika pembajak mendaftarkan nomor Anda ke WhatsApp, bisa diperoleh pembajak tanpa perlu memintanya; akun WhatsApp dibajak tanpa Anda memberikan kode registrasi.

4. Aktifkan Kunci Perangkat

Tidak hanya sehubungan WhatsApp, smartphone kini telah menjadi perangkat yang bagi sebagian orang mengandung banyak data yang bersifat rahasia. Oleh karena itu, bila belum melakukan, aktifkanlah kunci smartphone atau perangkat sejenis lain yang digunakan.

Khusus WhatsApp, mengaktifkan kunci perangkat tempatnya terpasang, mengurangi kemungkinan pihak yang tidak bertanggung jawab mengakses perangkat tersebut dan akun WhatsApp Anda tatkala perangkat bersangkutan lepas sejenak dari pengawasan Anda. Tak hanya mencegah akun WhatsApp digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, contohnya meminta uang ke teman Anda untuk dikirimkan ke rekening tertentu; juga mencegah akses terhadap SMS yang masuk, misalnya untuk melihat kode registrasi yang dibahas sebelumnya. Yang terakhir ini bisa membuat akun WhatsApp dibajak.

5. Jangan Meninggalkan Perangkat di Sembarang Tempat

Mirip mengaktifkan kunci perangkat, Anda juga jangan meninggalkan smartphone atau perangkat yang digunakan di sembarang tempat. Tujuannya juga mirip, yakni untuk mengurangi kemungkinan pihak yang tidak bertanggung jawab mengakses perangkat bersangkutan.

Meski belum tentu bisa masuk ke sistem operasi perangkat dan WhatsApp yang terpasang, pihak yang tidak bertanggung jawab bisa saja mengeluarkan kartu SIM yang terpasang — smartphone yang digunakan di Indonesia umumnya memanfaatkan kartu SIM terpisah — dan menggunakannya pada perangkat lain. Akun WhatsApp dibajak pun bukanlah sesuatu yang mengejutkan apabila pembajak beroleh akses terhadap kartu SIM Anda.