Find Us On Social Media :

Pikat 11 Juta Follower, Begini Proses Pengembangan LINE Ramadan

By Liana Threestayanti, Jumat, 21 Mei 2021 | 19:00 WIB

Fafhan Ramadan, UI/UX Designer LINE Indonesia memaparkan proses pengembangan LINE Ramadan.

Mengenai nilai desain yang harus dipenuhi, Farhan percaya bahwa desain yang intuitif adalah salah satu nilai penting di dalam desain. Menurutnya, “Jika kita gagal merancang desain secara intuitif, maka kita cenderung untuk mendesain hasil desain yang gagal tersebut. Artinya, kita lebih fokus ke masalah di hasil desain kita, bukan ke masalah pengguna.”

Desainer UI/UX yang mengembangkan layanan LINE selalu bersifat holistik saat merancang produk karena tidak hanya fokus pada pengguna yang memakai produk atau layanan LINE saja. Semuanya dipikirkan secara keseluruhan termasuk mempertimbangkan berbagai ide dari berbagai perspektif. 

“Hal ini menjadi penting untuk mengumpulkan berbagai opini lain sehingga desain UI/UX yang dirancang tidak hanya bersifat consumer-oriented, tetapi juga memperhatikan keseimbangan dari berbagai segi, seperti bisnis, strategi, dan teknologi,” jelas Farhan.

Inspirasi dan Tools yang Digunakan

Hal pertama yang dilakukan oleh Farhan saat akan mulai mendesain produk adalah memosisikan diri sebagai user dengan cara mencoba ragam aplikasi yang sudah ada sehingga dapat lebih memahami pengalaman users. Dari proses ini, ia bisa mendapatkan inspirasi terkait arsitektur informasi, masalah apa saja yang mungkin muncul, atau mendapatkan inspirasi dari segi estetika layanan. 

Sebagai UI/UX Designer LINE Ramadan, Farhan menggunakan beberapa tools, seperti Figma yang bisa digunakan untuk berkolaborasi dengan berbagai stakeholders di LINE Indonesia. Ia juga menggunakan Sketch dan Zeplin serta memanfaatkan LINE WIKI untuk menyimpan seluruh informasi terkait proyek yang ia kerjakan, sedangkan untuk melakukan riset ia memanfaatkan LINE Call, LINE Video, atau LINE Meeting.

Di dalam prosesnya, kolaborasi antara tim Produk dan tim Marketing tidak bisa dipisahkan. Karena pada dasarnya, jika suatu produk berhasil memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik, maka pengguna akan dengan sendirinya memasarkan produk tersebut ke orang-orang di sekitarnya. Sehingga kolaborasi antara kedua tim tersebut harus terus dijaga.

Meski terlihat mudah, namun proses desain ini selalu memiliki tantangan tersendiri di dalamnya. “Tantangan utama saat merancang produk selalu berbeda, tetapi yang terpenting adalah bagaimana kita menerima tantangan tersebut sebagai cara bagi kita untuk menciptakan produk yang lebih baik,” jelas Farhan. “Satu hal yang penting adalah bagaimana kita bisa objektif terhadap produk yang kita hasilkan dan fokus dengan tujuan utama,” tutupnya.