Peranan Artificial Intelligence (AI) bagi bisnis semakin nyata. Contoh pemanfaatan kecerdasan buatan di lingkungan bisnis kian beragam, mulai dari object recognition hingga pencegahan ancaman serangan siber.
Mesin rekomendasi Netflix yang ditenagai AI berkontribusi US$1 miliar per tahun. Exxon Mobil memanfaatkan AI untuk mendukung pencarian sumber minyak bumi di laut dalam. Perusahaan farmasi, Roche, menggunakan deep learning untuk menggali insight tentang penyakit Parkinson. Sementara AI yang dikembangkan oleh Huawei di-deploy oleh organisasi nirlaba Rainforest Connection untuk memerangi pembalakan liar.
Semrush Blog merangkum fakta statistik dari berbagai sumber yang menyuarakan manfaat AI bagi bisnis. Misalnya, 54% eksekutif mengatakan bahwa implementasi AI di lingkungan kerja telah meningkatkan produktivitas. Dan 79% eksekutif berpendapat bahwa AI akan membuat pekerjaan mereka lebih simpel dan lebih efisien. Pada tahun 2021 ini, pemanfaatan AI yang terus meningkat di berbagai sektor bisnis akan menciptakan nilai bisnis senilai US$2,9 triliun dan produktivitas sebesar 6,2 miliar jam. Bukan hanya untuk bisnis, AI juga berpotensi berkontribusi sebesar US$15,7 triliun kepada ekonomi global pada tahun 2030.
Meskipun AI semakin populer di kancah bisnis, banyak pelaku bisnis yang masih ragu untuk mengimplementasikannya. Sebuah e-book yang dipubliskasikan oleh O’Reilly pada tahun 2019 menyebutkan adanya beberapa faktor yang membuat organisasi/perusahaan belum mengadopsi AI. Lima teratas adalah budaya perusahaan belum mengenal kebutuhan akan AI (23%), masalah ketersediaan data (19%), ketiadaan staf yang berkompeten di bidang AI (18%), kesulitan mengidentifikasi business use case untuk AI (17%), dan tantangan infrastruktur teknologi (7%).
Untuk membantu perusahaan memulai perjalanannya mengadopsi Artificial Intelligence, berikut adalah contoh kecerdasan buatan yang diterapkan bisnis.
1. Customer service
Peranan AI di area ini cukup banyak dan tujuannya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan Misalnya, melakukan social listening dan ticketing. Perusahaan dapat memanfaatkan Natural Language Processing (NLP), salah satu jenis artificial intelligence, dan machine vision untuk mengidentifikasi pelanggan sehingga perusahaan dapat menghubungi dan merespons pelanggan secara otomatis atau mengarahkan mereka ke agen yang tepat.
Contoh lain adalah melakukan call classification di mana NLP akan mengidentifikasi apa yang diinginkan pelanggan sehingga para agen layanan pelanggan dapat memfokuskan aktivitasnya pada hal-hal yang bernilai tinggi bagi pelanggan. Pemanfaatan AI yang tak kalah menarik di area ini adalah voice authentication. Di sini AI akan melakukan autentikasi terhadap pelanggan tanpa pelanggan harus menggunakan password.
2. Kesehatan
Di sektor ini peran AI tak kalah banyaknya. Salah satunya adalah patient data analytics yang menganalisis data pasien atau data pihak ketiga untuk memperoleh insight dan memberikan saran. AI juga dapat dimanfaatkan untuk menemukan perawatan terbaik sesuai data pasien, memberikan solusi yang lebih personal bagi pasien menggunakan data historis pasien dan profil genetik pasien.
Pemanfaatan lain misalnya untuk drug discovery. Perusahaan farmasi dapat menciptakan obat-obatan baru berdasarkan data dan medical intelligence. Dengan AI, perusahaan dapat memangkas biaya R&D dan meningkatkan kecepatan pembuatan obat baru.
3. HR