Seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini, cyber security kini makin penting. Penyebabnya antara lain jumlah cyber attack yang banyak, begitu pula kerugian besar yang diakibatkannya. BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) misalnya menyatakan sepanjang bulan Januari sampai Agustus tahun lalu, terdapat hampir 190 juta upaya serangan siber alias cyber attack di Indonesia. Atau Microsoft, berdasarkan studi Frost & Sullivan yang dilakukan pada tahun 2018, menyebutkan potensi kerugian ekonomi di Indonesia yang diakibatkan oleh cyber attack yang berhasil bisa mencapai US$34,2 miliar.
Sampai saat dibuatnya tulisannya ini terdapat berbagai cyber security incident akibat cyber attack yang sempat menghebohkan dunia. Kasus-kasus tersebut menghebohkan dunia berkat jumlah korbannya yang banyak, besarnya kerugian yang dihasilkan, terganggunya layanan yang sangat penting, maupun lainnya. Berikut lima di antara berbagai cyber security incident yang sempat menghebohkan dunia itu.
1. Pelanggaran Data Yahoo!
Pada tahun 2017 Yahoo! menyebutkan bahwa seluruh akun penggunanya yang berjumlah tiga miliar mengalami pelanggaran data alias data breach pada tahun 2013. Sebelumnya Yahoo! menyebutkan jumlah akun penggunanya yang mengalami cyber security incident bersangkutan tidak sedahsyat itu, yakni “hanya” satu miliar. Data yang diambil antara lain username, password, tanggal lahir, dan nomor telepon.
Meski saat ini Yahoo! sudah “tergeser” oleh Google, Yahoo! sebelumnya merupakan mesin pencari dan penyedia layanan e-mail yang sangat populer. Banyak pengguna Yahoo! yang terus menggunakan Yahoo!. Sampai awal tahun 2020 misalnya, pengguna aktif Yahoo! Mail setiap bulannya diklaim sebanyak 225 juta.
Kala itu Yahoo! mengklaim cyber attack yang dilakukan terhadapnya sehubungan pelanggaran data penggunanya itu dilakukan oleh penyerang yang disponsori oleh suatu negara. Nilai akusisi Yahoo! yang dilakukan Verizon Communications pun mengalami penurunan sebesar US$350 juta akibat cyber security incident tersebut.
2. Serangan WannaCry
Serangan WannaCry menghebohkan dunia pada tahun 2017. Merupakan ransomware, WannaCry mengenkripsi data pada komputer yang terinfeksi dan meminta bayaran bila pengguna komputer bersangkutan ingin mengembalikan data tersebut. Cyber security incident ini dialami banyak organisasi antara lain berkat kerentanan pada sistem operasi Windows.
Microsoft sebenarnya sudah mengeluarkan patch untuk sistem operasi Windows yang masih didukung sehubungan kerentanan yang dimaksud. Namun, banyak organisasi yang belum mengaplikasikannya atau masih menggunakan Windows yang sudah tidak didukung lagi. Serangan WannaCry sendiri memang lebih ke organisasi.
Menurut Kaspersky, WannaCry berhasil menginfeksi lebih dari 230.000 mesin di 150 negara di dunia. Jumlah kerugian akibat serangan WannaCry itu pun setidaknya US$4 miliar. Yang juga menghebohkan adalah salah satu organisasi yang terdampak merupakan NHS (National Health Service). NHS adalah organisasi layanan kesehatan dan medis yang dibiayai Pemerintah Inggris Raya untuk masyarakat di sana. Akibat terinfeksi WannaCry, operasional banyak rumah sakit NHS terganggu.