Find Us On Social Media :

Melalui Digitalisasi, Industri Kesehatan dan Logistik Bisa Tingkatkan Daya Saing dan Keberlangsungan Bisnis

By Yussy Maulia, Rabu, 16 Juni 2021 | 09:47 WIB

Ilustrasi penerapan teknologi digital pada industri.

Terhitung sejak Maret 2020, Indonesia telah dilanda pandemi Covid-19 lebih dari satu tahun. Pandemi tidak hanya menimbulkan krisis di bidang kesehatan masyarakat, tetapi ekonomi.

Saat Covid-19 mulai merebak, pembatasan aktivitas masyarakat pun diterapkan. Di satu sisi, pembatasan aktivitas tersebut dilakukan demi mencegah tingginya angka penularan virus. Namun, di sisi lain memberi tantangan bagi pelaku industri.

Hampir semua sektor industri terdampak. Meski demikian beberapa sektor memiliki potensi cukup besar untuk bertumbuh, seperti industri logistik dan kesehatan.

Di era new normal seperti sekarang ini, permintaan atau demand untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terus ada. Oleh sebab itu, industri logistik yang menyediakan berbagai bahan makanan dan kebutuhan konsumsi sehari-hari tetap memperoleh permintaan tinggi.

Baca Juga: Jawab Tantangan Pemberdayaan Perempuan Lewat Teknologi, Indosat Luncurkan SheHacks 2021

Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) juga memprediksi, aktivitas bisnis logistik pada 2021 akan meningkat sebanyak 7 persen. Hal tersebut didukung oleh tingkat konsumsi masyarakat yang akan terus meningkat.

Mengingat kepedulian konsumen akan kesehatan semakin tinggi di masa pandemi, perusahaan dituntut untuk selalu memastikan kualitas produk tetap optimal ketika sampai di tangan konsumen. Utamanya, produk-produk seperti bahan makanan segar, frozen food, kosmetik, hingga obat-obatan.

Oleh karenanya, perusahaan perlu melakukan kontrol penuh terhadap kegiatan operasionalnya, mulai dari produksi, penyimpanan, hingga distribusi ke tangan konsumen.

Sama halnya dengan logistik, pelayanan dan fasilitas kesehatan juga menjadi salah satu kebutuhan yang paling dicari masyarakat saat ini. Hal ini membuat industri kesehatan potensial untuk tumbuh.

Baca Juga: Indosat Luncurkan IDCamp 2021 dan Bagikan Beasiswa Belajar Coding

Namun, kesadaran masyarakat terhadap standar pelayanan kesehatan juga semakin tinggi. Sistem pelayanan kesehatan berbasis konvensional mulai dipandang sebagai sistem yang tidak efisien dan aman.

Bahkan, berdasarkan survei cepat yang dilakukan Markplus Inc., sebanyak 71,8 persen responden mengaku tidak pernah mengunjungi rumah sakit atau klinik secara langsung sejak pandemi Covid-19.

Sementara itu, sebanyak 64,5 persen responden lebih memilih untuk melakukan pemulihan kesehatan secara mandiri di rumah dengan beristirahat dan mengonsumsi makanan sehat.

Hal tersebut tentu menjadi tantangan bagi pelaku industri kesehatan untuk melakukan pengembangan dan inovasi pelayanan. Salah satunya, dengan memanfaatkan teknologi digital.

Baca Juga: Alasan Pemerintah Bikin e-KTP Digital yang Bisa Disimpan di HP

Digitalisasi untuk menopang keberlangsungan bisnis

Tak dapat dimungkiri, pandemi telah mendorong berbagai sektor industri untuk bisa melakukan transformasi bisnis dan layanan berbasis digital.

Selain untuk meningkatkan daya saing bisnis, digitalisasi dalam sektor industri dapat membantu kegiatan operasional agar berjalan dengan lebih efisien dan meminimalisasi berbagai risiko.

Pada industri logistik, penerapan teknologi digital dapat membantu monitoring kegiatan operasional dengan lebih efisien dan akurat, mulai dari proses produksi hingga distribusi.

Sementara itu, pada industri pelayanan kesehatan, inovasi teknologi dapat menciptakan layanan dan fasilitas kesehatan berbasis digital yang lebih efisien dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Baca Juga: Indosat dan Snap Luncurkan Program IDCamp Augmented Reality Creator

Peran inovasi digital pada kedua industri tersebut akan dikupas dalam Connex Webinar Series yang akan digelar oleh Indosat Ooredoo Business pada Kamis (17/6/2021).

Sebagai informasi, webinar tersebut terdiri dari dua sesi yang akan membahas dua tema berbeda.

Sesi pertama akan membahas tema “Strategi Optimalisasi Bisnis dengan Teknologi Monitoring dan Analisis Cerdas”. Sesi tersebut akan berlangsung pada pukul 10.00 WIB.

Sejumlah pembicara yang hadir dalam sesi pertama adalah Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena, Vice President Head B2B Solution Indosat Ooredoo Supriyadi, dan Wakil Ketua Asosiasi IoT Indonesia Andri Yadi.

Baca Juga: Indosat Ooredoo Luncurkan Solusi Berbasis Teknologi IoT untuk Industri Manufaktur

Selain itu, turut hadir Ketua Dewan Eksekutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Yasni Hasanuddin dan Pengawas Utama Distribusi Farmasi RSPP Totok Sriyanto.

Selanjutnya, pada sesi kedua yang akan dilaksanakan pada pukul 13.00 WIB, tema “Solusi Service Excellence Kelola Bisnis Kesehatan tanpa Hambatan” akan dibahas.

Sesi kedua akan diisi oleh sejumlah pembicara, seperti Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena, Senior Vice President Head Public Sector and Energy Indosat Ooredoo Business Asrul A, Konsultan IT Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Jessy Abdurrahman, dan Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia dr Kuntjoro Adi Purjanto, M Kes.

Untuk mengikuti rangkaian Connex Webinar Series yang diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo Business, Anda bisa melakukan registrasi melalui tautan ini.