Find Us On Social Media :

Perbandingan Sinyal 5G Telkomsel atau Indosat, Mana Lebih Kencang?

By Adam Rizal, Kamis, 17 Juni 2021 | 13:30 WIB

Daftar HP 5G termurah di Indonesia

Akhirnya Indonesia resmi memiliki dua operator seluler yang menggelar jaringan 5G yaitu Telkomsel dan Indosat Ooredoo.

Telkomsel sudah menggelar kickoff 5G pada 27 Mei 2021 lalu. Sedangkan, Indosat Ooredoo yang resmi mendapat SKLO untuk jaringan generasi kelima ini dari Kominfo pada Senin (14/4/2021) kemarin.

Bedanya, kedua operator ini menggelar jaringan 5G di Indonesia dengan jangkuan dan pita frekuensi berbeda. Telkomsel menggelar 5G di pita frekuensi 2,3 GHz. Sedangkan, Indosat Ooredoo di pita frekuensi 1,8 GHz.

Lantas, mana yang lebih sinyal broadband 5G di 2,3 GHz atau 1,8 GHz?

Pengamat Telekomunikasi Doni Ismanto Darwin menjelaskan perbedaan penggunaan pita frekuensi ini. Menurutnya penggunaan pita jaringan antara 2,3 GHz dan 1,8 GHz sejatinya berdekatan namun ada perbedaan.

Berdasarkan penggunaan tersebut, tidak ada perbedaan kecepatan yang signifikan. Kecuali jaringan itu digelar di 700 MHz, akan terasa perbedaannya dari sisi kecepatan broadband.

"Keduanya belum gelar nationwide, masih selected area. 2. Dari Indosat frekuensi belum ada yang ideal, bahkan ISAT tergolong berani dengan 1.800 Mhz atau 1,8 Ghz lebar pita 20 Mhz, idealnya 5G kan butuh 100 MHz. Tapi frekuensi yg dipunya ISAT ini bagus dari sisi coverage, tapi menangani kapasitas besar secara bersamaan akan sulit," jelas Founder IndoTelko forum tersebut kepada Tribunnews.com.

Doni membandingkan dengan penggunaan pita jaringan frekuensi yang digunakan Telkomsel. Menurutnya meski daya jelajahnya tak seluas Indosat, Telkomsel diklaim memiliki kecepatan broadband lebih unggul dari Indosat.

"Sementara Telkomsel di 2.3GHz punya 50 Mhz, rada ideal, tapi untuk coverage tidak luas, kapasitas lumayan tebel. Mengacu pada faktor tersebut, layanan 5G Telkomsel kemungkinan lebih kencang karena menggunakan 30 MHz untuk jaringan seluler generasi kelima. Sementara Indosat memakai 20 MHz saja," tambahnya.

Ibaratkan seperti ketebalan martabak

Doni menganalogikan perbandingan pita jaringan Indosat dan Telkomsel bak martabak. Menurutnya kedua pita jaringan frekuensi yang dipakai oleh operator tersebut memiliki tingkat latensi yang berbeda dan berpengaruh pada kualitas layanan.

"Diibaratkan martabak, jaringan 5G Indosat dengan frekuensinya seperti itu seperti martabak tipis kering. Sementara Telsel Martabak rada tebel kulitnya karena memakai pita frekuensi yang pas untuk kebutuhan masyarakat," tuturnya.

Terlepas dari hal itu, Doni menilai bahwa kualitas layanan harus dipegang betul oleh operator seluler. Sebab, menurut catatan OpenSignal sinyal 4G saat ini memiliki kecepatan terendah di Asia.

"Penting bagi operator seluler untuk menghadirkan layanan yang bagus, sebab 4G yg digelar selama ini oleh operator tak pernah mencapai standar setara Hongkong atau Singapura. Catatan OpenSignal, kecepatan 4G Indonesia ini masuk negara negara terendah terus," katanya.

"Nah operator mencoba menjanjikan 5G datang dengan pengalaman mobile broadband lebih baik. Tapi mengharapkan aplikasi sesuai standar 5G jalan dengan kondisi Infra frekuensi dan perangkat pelanggan sekarang ya belum terjadi. Semua masih mencari akses konektivitas," tutup Doni

Seperti diketahui Indosat Ooredoo resmi mendapat SKLO dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar layanan 5G secara komersial. Kini sudah ada dua operator menggelar layanan 5G di Indonesia yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo.

Kepastian ini diperoleh setelah operator pelat merah itu mengantongi Surat Keterangan Laik Operasional dari Ditjen PPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Atas izin tersebut, Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Indonesia yang menggelar layanan 5G.

Bagi pengguna setia Telkomsel, momen ini sangatlah berharga karena benefit yang akan dirasakan saat menggunakan layanan 5G. Namun, layanan 5G dari Telkomsel ini masih bersifat terbatas dan bertahap serta memerlukan beberapa hal penting seperti area jangkauan, perangkat, syarat menggunakan, hingga daftar paket data yang harus dibeli.