Find Us On Social Media :

Proyek Satelit SATRIA Tengah Dikembangkan, HSBC Beri Dukungan Pembiayaan

By Rafki Fachrizal, Kamis, 24 Juni 2021 | 20:15 WIB

Ilustrasi Satelit Satria

Pemerintah RI melalui Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) saat ini tengah mengembangkan proyek satelit bernama SATRIA (Satelit Republik Indonesia).

Satelit SATRIA nantinya akan menyediakan layanan internet pita lebar (broadband) termasuk akses WiFi gratis, di lebih dari 150.000 titik pelayanan publik termasuk sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan di daerah terpencil di Indonesia.

Proyek SATRIA ini merupakan inisiatif dari Pemerintah RI untuk mengurangi kesenjangan digital dan memenuhi kebutuhan online secara cepat seiring pandemi COVID-19.

Proyek ini termasuk ke dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah Indonesia dan menjadi salah satu kunci pengembangan konektivitas broadband secara nasional, mengingat kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dengan masih banyak masyarakat yang belum terjangkau akses internet.

Sebagai upaya mendukung proyek ini, HSBC telah merangkul sindikasi bank internasional, export credit agency dan bank pembangunan multilateral untuk mendukung pembiayaan proyek SATRIA.

SATRIA merupakan satelit multifungsi nasional pertama yang diselenggarakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Melalui proses tender yang kompetitif, Konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) telah ditunjuk untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan satelit broadband dalam proyek SATRIA.

“Di era digital saat ini, penguatan dan perluasan konektivitas digital akan sangat meningkatkan akses pendidikan serta pelayanan kesehatan yang berkualitas, sekaligus menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi dan infrastruktur, yang menjadi bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia,” jelas Adi Rahman Adiwoso, President Director PT Pasifik Satelit Nusantara.

“Dengan adanya proyek SATRIA, kami berharap PSN dapat membantu ribuan sekolah serta fasilitas pelayanan publik, juga membuka akses internet yang setara bagi jutaan masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” tambah Adi.

Melalui Direktorat Global Banking, HSBC memanfaatkan jaringan globalnya dalam menghadirkan solusi perbankan yang terintegrasi untuk mendukung kesuksesan proyek SATRIA, termasuk advisory, arranging, hedging, trade finance, dan layanan account & agency.

Sebagai satu-satunya Financial Advisor dan Sole Social Structuring Bank untuk proyek SATRIA, HSBC memimpin strukturisasi pembiayaan multi-tranche yang terdiri dari kredit dengan jaminan BPIfrance yang dibiayai oleh HSBC, Santander dan Korea Development Bank, serta kredit komersial tanpa jaminan yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank.

Tahun lalu, data dari Kominfo menunjukkan masih ada sekitar 12.500 desa di Indonesia yang belum mendapatkan akses internet yang memadai. Kementerian Pendidikan juga mencatatkan sekitar 12.000 sekolah di Indonesia belum mendapatkan akses internet.

François de Maricourt, President Director PT Bank HSBC Indonesia menjelaskan, “Permintaan terhadap integrasi data akan terus meningkat selama pandemi dan ke depannya. Untuk itu, melalui dukungan jaringan global serta keahlian HSBC dalam strukturisasi pembiayaan, kami berkomitmen untuk membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh, khususnya melalui SATRIA, yang kami yakini akan berperan penting dalam memperkuat konektivitas digital Indonesia, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.”