Jika pengguna memilih untuk melakukan ini, maka profil mereka secara otomatis diisi dengan informasi dari situs jejaring sosial tersebut, seperti foto dan informasi biodata. Pengguna juga diundang untuk berbagi informasi seperti tempat kerja atau universitas mereka.
Semua data yang disebutkan di atas memudahkan untuk menemukan akun media sosial para pengguna aplikasi kencan.
Selain itu, aplikasi seperti Happn, Her, Bumble, dan Tinder mewajibkan pengguna untuk membagikan lokasi mereka.
Beberapa aplikasi, seperti Mamba, juga membagikan rincian jarak paling terdekat match potensial dengan pengguna.
Happn memiliki fungsi tambahan yang memungkinkan pengguna untuk melihat berapa kali dan di lokasi mana yang memungkinkan mereka bertemu dengan match potensialnya.
Akses menuju data seperti lokasi pengguna, tempat kerja, nama, informasi kontak, dan lainnya ini membuat pengguna rentan terhadap cyberstalking atau bahkan penguntitan fisik, serta doxing (di mana informasi yang sebelumnya bersifat pribadi dipublikasikan untuk merusak reputasi atau membahayakan korban).
Terlebih lagi, Mamba menjadi satu-satunya aplikasi yang memungkinkan pengguna mengaburkan foto mereka secara gratis, dan Pure adalah satu-satunya yang melarang pengguna mengambil tangkapan layar obrolan.
Ini memungkinkan pengguna untuk membagikan obrolan dan foto tanpa izin, berpotensi untuk tujuan pemerasan atau doxing.
Namun, banyak aplikasi telah menambahkan versi berbayar, dan ini mencakup pilihan tambahan yang dapat meningkatkan keamanan pengguna.
Misalnya, dalam versi berbayar Tinder dan Bumble, pengguna dapat secara manual memilih lokasi ke wilayah tertentu.
Karena dibandingkan dengan penggunaan jarak terdekat, pemilihan lokasi berdasarkan wilayah akan jauh lebih sulit untuk menggambarkan lokasi tepat pengguna.
Dan beberapa versi aplikasi kencan berbayar, seperti Happn, menawarkan "mode penyamaran" kepada pengguna, di mana pengguna dapat menyembunyikan profil mereka dari orang yang tidak dikenal dan para calon match.