Find Us On Social Media :

Jawab Tantangan Pembayaran Digital Real Time, ACIW Sarankan Dua Hal Ini

By Liana Threestayanti, Rabu, 7 Juli 2021 | 20:45 WIB

Ilustrasi pembayaran digital real time.

Hasil riset ACI Worldwide mengungkapkan fakta bahwa ada kebutuhan untuk modernisasi sistem pembayaran di kawasan Asia Tenggara dan akan muncul ekosistem pembayaran real time lintas batas regional.

Fakta tersebut dilatarbelakangi peningkatan permintaan konsumen terhadap pembayaran digital dan real time akibat terjadinya perubahan perilaku dan preferensi pembayaran saat pandemi.

Penelitian terbaru dari ACI Worldwide dan YouGov menemukan lebih dari separuh konsumen di Indonesia (55%) memilih metode pembayaran digital yang terhubung ke rekening bank mereka (seperti sistem QRIS yang bersifat interoperable) sebagai cara pembayaran yang lebih disukai pada tahun 2021. Angka tersebut sedikit di bawah penggunaan dompet digital, seperti GOPAY, OVO, Dana dan LinkAja (72%), dan uang tunai (68%).

Pandemi COVID-19 mendorong seperlima dari konsumen di Indonesia (20%) untuk mengurangi metode pembayaran tradisional mereka, seperti uang tunai, kartu kredit, dan kartu debit sejak awal COVID-19 ketika keinginan untuk menggunakan metode pembayaran non-tunai (cashless) meningkat. Akibatnya, hampir separuh (47%) konsumen kini menggunakan pembayaran yang terhubung dengan rekening bank – seperti QRIS – lebih tinggi dari sebelum pandemi.

Mendesak, Modernisasi Sistem Pembayaran

Karena perubahan teknologi yang cepat, saat ini konsumen mengharapkan pengalaman yang mengutamakan mobile (mobile-first) dan real-time, namun aspek pembayaran kerap tertinggal. Indonesia masih dalam tahap pengembangan untuk sistem pembayaran real-time, tapi memiliki semua keunggulan sebagai suatu negara yang bisa secara cepat mengadopsi pembayaran real-time. Bank Indonesia akan meluncurkan sistem BI-FAST real-time sebagai bagian dari Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025 (SPI 2025), yang akan bertindak sebagai infrastruktur untuk transfer antarbank yang lebih cepat serta pembayaran berbasis kartu. Sistem ini akan dibangun berlandaskan standar pembayaran digital yang saat ini berlaku melalui sistem QRIS, serta menambah manfaatnya lebih lanjut bagi konsumen, pedagang (merchant), dan bank.  

“Pergeseran mendasar pada permintaan konsumen dan ekspektasi pembayaran menjadi tantangan bagi bank, lembaga keuangan, dan pedagang di Asia Tenggara,” ujar Leslie Choo, Managing Director - Asia, ACI Worldwide. 

Menurut Leslie, organisasi-organisasi tersebut  tidak bisa menangguhkan proyek-proyek modernisasi, meskipun banyak  tantangan akibat COVID-19. “Sebaliknya, mereka dapat mendorong pertumbuhan dengan bergabung ke ekosistem pembayaran real-time yang sedang berkembang di tingkat regional, yang akan meningkatkan kemampuan mereka dalam berinovasi dan bertransformasi, dengan biaya infrastruktur dan operasional yang lebih rendah,” ia menambahkan.

Pembayaran Lintas Negara

Studi ACI Worldwide dan YouGov juga mengungkapkan bahwa konsumen di Indonesia mengharapkan agar manfaat penggunaan pembayaran real-time di dalam negeri dapat diperluas hingga melintasi perbatasan ketika mereka kembali dapat melakukan perjalanan internasional, serta ketika mereka melakukan belanja lintas batas. Untuk perjalanan internasional di masa mendatang, konsumen memiliki ekspektasi yang tinggi dalam hal transparansi, keamanan, dan kenyamanan pembayaran mereka jika dibandingkan dengan pengalaman perjalanan mereka sebelum COVID-19:

Enam dari sepuluh (60%) konsumen Indonesia yang telah melakukan perjalanan internasional di masa lalu berharap metode pembayaran digital yang terhubung langsung ke rekening bank mereka meningkat saat mereka melakukan perjalanan berikutnya.

Tiga perempat (75%) konsumen mengatakan kemampuan untuk menggunakan metode pembayaran pilihan mereka saat bepergian akan menjadi lebih penting saat ini. Akibatnya, seperlima (20%) konsumen memperkirakan penggunaan metode pembayaran tradisional mereka, seperti uang tunai akan menurun ketika mereka melakukan perjalanan berikutnya.