Find Us On Social Media :

Cyber Security Incident yang Mengguncang Dunia pada Semester I 2021

By Cakrawala, Jumat, 30 Juli 2021 | 10:00 WIB

Ilustrasi cyber security incident.

3. Colonial Pipeline

Seperti yang InfoKomputer tuliskan di sini, cyber attack; secara spesifik ransomware attack; terhadap Colonial Pipeline terjadi pada awal Mei 2021. Akibat cyber attack tersebut Colonial Pipeline mematikan sistem tertentu untuk pencegahan; menjaga agar tidak menyebar. Akibatnya, operasi dari Colonial Pipeline menjadi terganggu.

Colonial Pipeline adalah perusahaan krusial di industri migas Amerika Serikat. Perusahaan ini bertanggung jawab atas 45% dari kebutuhan migas di area timur Amerika Serikat, juga distribusi migas militer Amerika Serikat. Ketika Colonial Pipeline tidak bisa beroperasi, kepanikan pun melanda. Konsumen langsung memborong bensin, yang membuat harga bensin langsung naik. Hal itu menjadi faktor yang memantik “kemarahan” Pemerintah Amerika Serikat.

Cyber attack yang dialami oleh Colonial Pipeline dilakukan oleh grup yang disebut DarkSide. Mirip REvil, DarkSide menawarkan RaaS (ransomware as a service). Mitra DarkSide diyakini yang melakukan ransomware attack terhadap Colonial Pipeline. Adapun tebusan yang dibayar oleh Colonial Pipeline dilaporkan antara US$4 juta dan US$5 juta. Namun, dikabarkan FBI berhasil mengambil kembali sebagian besar dari tebusan tersebut.

4. Channel Nine

Pada akhir Maret 2021, Channel Nine yang merupakan jaringan TV komersial Australia mengalami cyber attack yang mengganggu operasinya. Akibat cyber attack yang dialami Channel Nine, setidaknya siaran langsung dari fasilitasnya yang berada di Sidney tidak bisa dilakukan. Pasalnya, kabarnya fasilitas Channel Nine di Sydney; tepatnya studio terbarunya di sana; telah menerapkan automasi penuh sehingga semua yang ingin ditayangkan, pelaksanaannya dilakukan melalui komputer. Channel Nine pun mengalihkan operasi sehubungan hal itu ke fasilitasnya di Melbourne yang belum menerapkan automasi yang dimaksud.

Cyber attack yang menimpa Channel Nine sendiri diperkirakan merupakan malware attack. Belum ada yang bisa dipastikan sebagai penyerangnya, tetapi sejumlah pihak memperkirakan penyerangnya berasal dari Rusia. Channel Nine sendiri berhasil mengembalikan kemampuan melakukan siaran langsung bersangkutan dalam waktu cepat, tetapi sebagian pihak menilai butuh waktu lama dan biaya yang tidak sedikti untuk menemukan masalah-masalah yang ada, seperti vulnerability alias kerentanan, dan memastikan perbaikannya.

5. Sierra Wireless

Sierra Wireless mengumumkan dirinya terkena cyber attack, spesifiknya ransomware attack, pada 23 Maret 2021. Sierra Wireless menambahkan dirinya menemukan ransomware attack terhadap sistem TI internalnya pada 20 Maret 2021. Akibat dari cyber attack tersebut, Sierra Wireless menghentikan produksi pada pabrik-pabriknya. Sierra Wireless juga menyebutkan situs web dan operasi internalnya terganggu oleh cyber attack bersangkutan. Namun, Sierra Wireless meyakini produk dan layanannya yang menghadap konsumen alias customer facing tidak terpengaruh. Pasalnya, Sierra Wireless memisahkan antara sistem TI internalnya dengan produk dan layanannya yang menghadap konsumen.

Selain itu, Sierra Wireless menarik pedoman First Quarter 2021-nya yang disampaikan pada Februari 2021. Berhentinya produksi tentu memengaruhi pendapatan dari Sierra Wireless. Beberapa hari kemudian memang dikabarkan Sierra Wireless sudah mengembalikan produksi pada pabrik-pabriknya, tetapi penghentian produksi walau tidak lama, tetap mengganggu pendapatan. Berhubung Sierra Wireless tidak membagikan detail lebih lanjut mengenai cyber attack yang dialaminya, tidak dikethui siapa yang melakukan penyerangan dan apakah ada pembayaran tebusan atau tidak.