Find Us On Social Media :

Ancaman Online Meningkat di Q2 2021, Kaspersky Sarankan Ini

By Liana Threestayanti, Senin, 9 Agustus 2021 | 22:00 WIB

Ilustrasi work from home, kerja jarak jauh.

Ancaman Online

18,488,946

Ke-68

Ancaman Lokal

17,975,442

Ke-77

“Tepatnya sejak tahun lalu, banyak perusahaan telah beralih ke sistem kerja jarak jauh dan kami melihat ini masih akan terus berlanjut dalam beberapa bulan mendatang. Perubahan ini membuat keamanan perusahaan tentunya menjadi lebih rentan. Kami terus melihat peningkatan serangan berbasis web, phishing terkait virus corona, dan peningkatan penggunaan shadow IT. Selain itu, faktor manusia juga terus menjadi titik terlemah dalam lanskap dunia siber, itulah sebabnya perusahaan harus memperhatikan hal ini dengan serius. Dalam banyak kasus, kesalahan karyawan dapat terjadi mulai dari karena ketidaksengajaan, akibat kurangnya pengetahuan dasar keamanan siber, tidak menyadari adanya ancaman, atau akibat dari tekanan emosional maupun fisik dari situasi yang kita hadapi saat ini,” komentar Yeo Siang Tiong, General Manager, Asia Tenggara, Kaspersky .

Belajar dari pengalaman insiden dunia Bangladesh Heist yang disebabkan oleh e-mail spear phishing dan menyebabkan kerugian jutaan dolar,Yeo menyarankan seluruh bisnis dan infrastruktur penting di Indonesia menyediakan praktik kebersihan dunia maya yang tepat bagi para karyawannya. 

"Penting juga untuk menerapkan kebijakan pengendalian karyawan dan operasional yang mencakup aspek-aspek seperti manajemen dan fasilitas jaringan, pengaturan penggunaan kata sandi dan pembaruan OS, serta penggunaan alat-alat seperti VPN dan solusi keamanan. Melakukan hal tersebut dapat membangun rasa tanggung jawab bersama di dalam perusahaan Anda, di mana pun karyawan Anda saat ini bekerja,” tambah Yeo.

Inilah rekomendasi Kaspersky untuk melindungi bisnis dari ancaman dunia maya selama era sistem kerja jarak jauh:

*Mengingatkan karyawan untuk selalu memeriksa tautan di email dengan cermat sebelum mengekliknya. Kaspersky juga mengingatkan bahwa nama pengirim yang meyakinkan bukanlah jaminan keaslian.

*Mengedukasi seluruh karyawan tentang keamanan siber melalui pelatihan kesadaran siber.