Pandemi COVID-19 di berbagai belahan dunia membuat para pemerintah di dunia menetapkan pembatasan sosial untuk menekan penyebarannya. Alhasil bekerja dan belajar pun dilakukan oleh banyak pihak secara jarak jauh alias daring, utamanya dari rumah. Nah, bulan Mei 2021 Lalu Lenovo dan Microsoft melakukan studi terhadap pendidik, siswa, dan orang tua siswa di Asia Pasifik mengenai pengalaman mereka dengan PJJ (pembelajaran jarak jauh) alias pembelajaran daring yang dijalani. PJJ sendiri, setidaknya bagi sebagian pihak, telah dijalani setahun lebih.
Beberapa hari lalu di Indonesia, Lenovo dan Microsoft pun membagikan aneka temuan dari studinya itu; aneka temuan sehubungan setahun lebih PJJ. Beberapa di antaranya adalah penilaian terhadap kinerja mengajar dan belajar, keunggulan, tantangan, serta solusi sehubungan teknologi yang diinginkan. Lenovo menegaskan pula bahwa Lenovo memiliki portofolio yang bisa membantu menjawab tantangan yang dihadapi dan solusi yang diinginkan para pendidik, siswa, dan orang tua siswa tersebut.
“Dengan banyaknya sekolah tutup di berbagai negara sejak tahun 2020, pendidik, orang tua dan siswa sama-sama berjibaku dengan teknologi pembelajaran yang baru. Penelitian ini telah membantu kami lebih memahami bagaimana pendidik, orang tua dan siswa beradaptasi dengan pembelajaran online selama pandemic, apa tantangannya, dan solusi apa yang dapat diterapkan untuk membuat teknologi pembelajaran lebih efektif,” ujar Budi Janto (General Manager Lenovo Indonesia).
“Peran teknologi telah menjadi hal yang sangat vital dalam proses belajar-mengajar antara siswa dan pendidik saat ini. Terlepas dari tantangan yang dihadapi selama setahun terakhir ini, kami mengagumi ketangguhan dan kemampuan beradaptasi para siswa dan pendidik pada masa peralihan dari kelas tradisional ke kelas virtual. Ke depannya, sudah pasti inovasi akan mengubah pengalaman belajar – dan kami memiliki komitmen untuk senantiasa mendukung industri dengan perangkat dan solusi yang tepat sehingga mereka siap untuk menghadapi era baru pendidikan,” sebut Larry Nelson (Regional General Manager, Pendidikan, Microsoft Asia).
Lenovo dan Microsoft menemukan bahwa sebagian besar pendidik meyakini kinerja mengajar mereka meningkat, tetapi tidak demikian halnya dengan siswa. Sebanyak 59% pendidik yang menjadi responden menilai kinerja mengajar mereka meningkat, sedangkan hanya sepertiga siswa yang menjadi responden menilai kinerja belajar mereka meningkat. Menariknya, sepertiga siswa menilai kinerja belajar mereka menurun. Adapun sisanya, sepertiga siswa lainnya menilai kinerja belajar mereka tidak mengalami perubahan.
Sementara, untuk keunggulan dari PJJ, Lenovo dan Microsoft menemukan kemudahan mendapatkan akses, flesibilitas, dan tidak perlu pergi ke sekolah secara fisik mejadi yang populer. Sebanyak 63% siswa menyebutkan kemudahan akses, sebanyak 50% siswa menyebutkan fleksibilitas, serta sebanyak 67% pendidik dan 62% siswa senang bisa mengajar dan belajar tanpa harus pergi ke gedung sekolah.
Adapun untuk tantangan yang dialami siswa dalam melaksanakan PJJ, Lenovo dan Microsoft menemukan empat tantangan utama. Keempatnya adalah gangguan di rumah, kurangnya motivasi, kurangnya umpan balik atau interaksi langsung dengan guru maupun siswa sekelas, dan sulitnya bertemu orang lain. Adapun porsi siswa dan orang tua siswa yang menjadi responden yang memilih masing-masing tantangan yang disebutkan adalah 58% untuk gangguan di rumah, 48% untuk kurangnya motivasi, 46% untuk kurangnya umpan balik atau interaksi langsung dengan guru maupun siswa sekelas, dan 41% untuk sulitnya bertemu orang lain.
Meski siswa, orang tua siswa, dan pendidik menginginkan solusi sehubungan teknologi yang tidak sama persis, ketiganya menempatkan solusi privasi dan solusi keamanan sebagai yang terpenting. Sebanyak 52% siswa dan orang tua siswa serta sebanyak 79% pendidik memilih privasi, sedangkan sebanyak 50% siswa dan orang tua siswa serta sebanyak 75% pendidik memilih keamanan. Selain itu, sejumlah 64% pendidik juga menginginkan kolaborasi dan sejumlah 59% pendidik menginginkan kemudahan penggunaan.
Seperti telah disebutkan, Lenovo memiliki portofolio yang bisa membantu. Beberapa di antaranya adalah seperti berikut ini.
Lenovo Managed Services
Lenovo Managed Services melengkapi semua perangkat dengan peranti lunak keamanan siber dan alat kolaborasi yang aman untuk memastikan perlindungan data dan keselamatan.
Lenovo Hybrid Classroom
Lenovo Hybrid Classroom menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dengan sistem kolarborasi all in one yang cerdas seperti ThinkSmart Hub; memudahkan siswa dan pendidik untuk saling berhubungan, berbagi, dan belajar secara jarak jauh.
Perangkat dan Solusi VR
Perangkat dan solusi VR (virtual reality) seperti ThinkReality dan Lenovo VR Classroom 2 memungkinkan pendidik untuk lebih melibatkan dan menginspirasi siswa melalui VR; dapat meningkatkan pemahaman siswa terkait dengan materi yang diajarkan.
Lenovo DaaS
Lenovo DaaS (device as a service) memberikan manajemen teknis yang komprehensif, help desk, dan dukungan teknis untuk siswa dan pendidik di dalam dan di luar sekolah.