Find Us On Social Media :

Grant Thornton Ungkap Tiga Tren Bisnis Telekomunikasi di Tahun 2021

By Rafki Fachrizal, Minggu, 5 September 2021 | 17:45 WIB

Ilustrasi BTS (Base Transceiver Station)

Pandemi COVID-19 yang masih terjadi hingga kini di tanah air telah memukul banyak industri. Namun, lain halnya dengan industri telekomunikasi Indonesia yang justru mengalami pertumbuhan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor telekomunikasi mengalami pertumbuhan sebesar 10,9 persen pada kuartal II 2020 (Q2 2020), jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya (Q2 2019).

Hal ini tentunya menjadi hal yang wajar, mengingat di saat pandemi hampir semua layanan sektor usaha beralih ke ranah digital. Seperti perusahaan yang memberlakukan aturan bekerja dari rumah (Work from Home) dan juga para pelajar, guru, mahasiswa yang menjalankan proses pembelajaran jarak jauh.

Dengan semakin berkembangnya industri telekomunikasi dan munculnya pemain-pemain baru yang memberikan layanan digital, perusahaan layanan telekomunikasi harus mampu melihat peluang untuk beradaptasi dengan meningkatkan kapasitas jaringan dan menyiapkan layanan telekomunikasi yang berkualitas.

Lantas apa sajakah yang perlu dipersiapkan industri telekomunikasi Indonesia dalam memasuki era transformasi digital?

Grant Thornton melakukan analisa tiga tren yang akan memengaruhi bisnis industri telekomunikasi global di tahun 2021. Berikut ketiga tren tersebut:

1. Tumbuhnya Optimisme dalam Sektor Telekomunikasi Secara Global 

Hasil survey global Grant Thornton menunjukkan bahwa 57% para pelaku bisnis telekomunikasi di tingkat global optimis tentang prospek ekonomi selama 12 bulan ke depan, hasil ini naik 14% dibanding tahun sebelumnya di mana level optimisme berada pada angka 43%. 

Hal ini ditunjang dengan adanya peningkatan pendapatan (revenue) industri telekomunikasi dan adanya demand (kebutuhan) pasar.

Pandemi telah membawa perubahan terhadap kebutuhan dan gaya hidup masyarakat yang sangat bergantung pada akses internet dan juga kerja keras pemerintah untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur digital di seluruh wilayah Indonesia.

Hal ini memberikan sinyal optimisme bahwa sektor telekomunikasi mampu menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional.

Hal ini juga tercermin dari beberapa perusahaan telekomunikasi Indonesia yang juga mengalami pertumbuhan selama pandemi.

Menurut Turina Farouk, SVP-Head of Corporate Communications PT Indosat Tbk, terungkap selama kebijakan WFH, berlakunya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Indosat mencatatkan kenaikan trafik data hingga 27% di seluruh wilayah, termasuk Jabodetabek.