Pandemi corona yang menyerang dunia memaksa para pekerja untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Tak heran, banyak pekerja yang memanfaatkan aplikasi video conference untuk rapat selama bekerja dari rumah.
Hingga saat ini, aplikasi meeting online Zoom masih jadi pilihan utama banyak pengguna internet yang ingin melakukan rapat ataupun sekolah online.
Sayangnya, ada salah satu kendala besar dalam video conference yaitu akses internet lambat alias lemot. Tentunya, akses internet lambat ketika video conference bakal menghambat pekerjaan yang sedang kita jalani.
Karena itu, Anda harus mengetahui bagaimana cara Zoom meeting tetap stabil dan tidak putus-putus.
Berikut, beberapa tips agar Zoom meeting stabil dan tidak terjadi kendala atau masalah yang mengganggu tersebut:
1. Gunakan Internet Broadband
Menggunakan jaringan internet broadband dapat membuat koneksi internet di rumah tetap stabil, khususnya ketika mengakses aplikasi video conference. Koneksi internet broadband memiliki tingkat kestabilan yang jauh lebih baik ketimbang internet mobile. Hal itu dikarenakan internet broadband menggunakan jaringan yang terhubung menggunakan kabel dari penyedia layanan internet atau ISP (internet service provider).
Berbeda dengan internet mobile seperti modem atau hotspot tethering, koneksi internet juga akan bergantung pada keadaan lingkungan sekitar. Jaringan internet bisa saja terhalang bangunan, gangguan cuaca, dan lain-lain yang membuat koneksi tidak stabil, dan membuat kecepatannya menjadi lambat.
2. Gunakan Koneksi LAN
Dibandingkan menggunakan WiFi, sebaiknya hubungkan komputer atau laptop Anda dengan kabel LAN. Pasalnya, koneksi LAN tidak mengalami gangguan seperti menggunakan jaringan WiFi.
Maksudnya, ketika rumah Anda menggunakan jaringan WiFi 2.4 GHz, dan banyak perangkat yang terhubung ke koneksi tersebut, maka akan banyak trafik data yang saling betabrakan. Belum lagi jika tetangga Anda juga menggunakan jaringan WiFi dengan frekuensi yang sama 2.4 GHz, maka interferensi akan lebih banyak terjadi. Nah, menggunakan koneksi kabel LAN akan jauh lebih efektif untuk menghindari interferensi sinyal tersebut.
3. Atur Bandwidth Internet
Banyaknya perangkat yang terhubung ke jaringan internet yang sama secara bersamaan pasitnya akan menguras bandwidth internet yang tersedia. Karena itu, sebelum memulai video conference, pastikan Anda memutuskan koneksi internet pada perangkat-perangkat yang tidak terlalu penting untuk digunakan.
Semakin sedikit perangkat yang terhubung dengan akses internet yang sama, semakin stabil koneksi internet yang anda dapatkan saat melakukan video conference.
Apabila Anda ingin tetap perangkat terhubung di jaringan yang sama tanpa mengganggu koneksi internet selama video conference, Anda bisa mengatur bandwidth dan membagi access point internet. Misalnya, buat access point khusus dengan bandwidth memadai untuk melakukan video conference atau kegiatan bekerja di rumah.
Saat bandwidth internet di rumah 100 Mbps, maka Anda bisa mengatur 50 Mbps khusus untuk access point keperluan pekerjaan. Lalu sisanya, bisa Anda bagikan untuk kebutuhan umum yang bisa digunakan siapa saja di rumah.
4. Pilih Aplikasi Terbaik
Aplikasi video conference juga berpengaruh kepada kecepatan internet. Beberapa aplikasi video conference menawarkan kebutuhan internet yang ringan atau bandwidth yang kecil.
Google Hangouts, Zoom, Webex, atau Skype misalnya. Ke empat aplikasi memiliki kebutuhan bandwidth yang berbeda-beda. Zoom menjadi aplikasi video conference dengan kebutuhan bandwidth kecil. Otomatis, aplikasi itupun membutuhkan data yang kecil, sehingga pengguna bisa menghemat konsumsi paket data selama telekonferensi.
Namun, bukan berarti aplikasi dengan kebutuhan bandwidth besar itu jelek. Sebab, aplikasi seperti Webex membutuhkan bandwidth yang besar, tapi umumnya menawarkan kualitas video yang lebih baik.
5. Atur Kualitas Audio/Video
Apabila Internet sedang tidak stabil alias lambat, Anda bisa mengatur kualitas video dan audio ke level yang lebih rendah. Tujuannya, agar pengguna tetap terhubung ke percakapan, meskipun dengan kualitas audio dan video seadanya. Misalnya, apabila kualitas video HD membuat internet menjadi lambar, Anda bisa menurunkannya ke kualitas SD, atau lainnya.
6. Cek Kecepatan Internet
Saat Zoom meeting mulai tersendat, ada baiknya kamu mengecek kecepatan internet yang dimiliki. Silakan cek di speedtest.net atau tools lainnya yang serupa. Buat yang belum tahu, kecepatan internet yang diperlukan untuk Zoom sendiri yakni 800 kbps – 3 Mbps. Sehingga kamu membutuhkan 360 GB hingga 1,35 GB untuk kebutuhan Zoom meeting selama satu jam.
7. Cari Tempat yang Internetnya Stabil
Mencari tempat yang sinyalnya stabil merupakan cara lama buat siapapun yang kehilangan sinyal internet. Ini merupakan cara yang terbukti manjur bagi siapapun pemakai layanan paket data dari provider seluler. Jika tidak ditemukan tempat yang semacam itu pada lokasi yang paling dekat, maka kamu perlu mempertimbangakn penggunaan Wi-Fi berlangganan.
8. Mengubah Transit Data Zoom
Pada setiap koneksi Zoom, koneksi komputer kamu akan diarahkan ke berbagai server milik Zoom yang ada di berbagai negara. Ya, perubahan ini terjadi secara simultan saat meeting.
Jika kebetulan kamu mendapatkan server yang bagus, dalam arti lebih dekat dengan server internet yang kamu pergunakan, maka koneksi Zoom kamu bakal stabil. Namun sebaliknya sangat mungkin terjadi.
9. Matikan kamera dan video HD saat tidak dibutuhkan
Dalam rapat yang tidak terlalu penting, mematikan kamera adalah cara termudah untuk mengurangi jumlah data yang masuk dan keluar. Jadi lebih baik menonaktifkan kamera peserta untuk rapat yang Anda atur.
Video dalam resolusi HD membutuhkan lebih banyak data lebih tinggi, jadi pertimbangkan untuk menonaktifkannya saat kualitas gambar yang Anda kirim tidak terlalu penting.
10. Hindari menjalankan aplikasi yang memakan data selama sesi Zoom
Tingkatkan kinerja klien Zoom Anda secara keseluruhan dengan tidak menjalankan aplikasi lain selama rapat yang mungkin juga menggunakan sebagian besar bandwidth Anda.