Find Us On Social Media :

Cara  PostgreSQL Dorong Transformasi Digital Perusahaan di Asia Pasifik

By Liana Threestayanti, Jumat, 10 September 2021 | 17:00 WIB

Ilustrasi transformasi digital

Terlepas dari semua hal tentang membangun kemampuan digital baru guna meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan, biaya pemeliharaan sistem lama (legacy) dapat mengendurkan upaya modernisasi dengan mengambil  sumber daya yang sudah terbatas.  

Sebuah studi terbaru dari OutSystems terhadap para pengambil keputusan TI global mengungkapkan bahwa pemeliharaan sistem yang sudah ada memakan hampir 40 persen dari anggaran TI. Inilah yang dikenal sebagai utang teknis alias technical debt.

Seiring upaya organisasi di Asia Pasifik (APAC) untuk berinovasi dan maju, perombakan pada database management system (DBMS) yang ada dapat berperan penting dalam mengurangi utang ini. Menurut  Marc Linster, Chief Technology Officer (CTO) EDB, DBMS open source, seperti PostgreSQL, adalah pilihan yang bagus dalam memungkinkan perusahaan untuk mengatasi kendala tersebut dan mendorong inovasi.

Pendorong Inovasi

Menurut Marc Linster, PostgreSQL menonjol karena dua alasan: biaya yang jauh lebih rendah dan serangkaian fitur tangguh yang terus menerus ditingkatkan. Memiliki keunggulan di sisi lisensi dan biaya, PostgreSQL jauh lebih murah bahkan jika Anda memperhitungkan dukungan pihak ketiga, yang hanya 10-20 persen dari DBMS komersial.

Seperti pada umumnya proyek transformasi TI, Linster mengakui bahwa transisi awal mungkin kelihatannya sulit karena ada serangkaian kecakapan baru yang harus dipelajari, vendor baru yang dilibatkan, dan lingkungan open source yang tidak terlalu berlapis yang harus dikuasai oleh bisnis.

“Namun begitu Anda beralih (ke PostgreSQL), kecepatan inovasi menjadi tak tertandingi. Anda dapat mendorong inovasi dengan cara yang sangat sulit dilakukan jika menggunakan database lain. Versi baru PostgreSQL dirilis setiap tahun. Sementara DBMS tradisional mungkin butuh bertahun-tahun untuk merilis versi barunya. Dengan PostgreSQL, kecepatan inovasi akan jauh lebih gegas,” papar Marc Linster.

Untuk mengilustrasikan hal itu, pertama, Linster menyebut inovasi DBMS-sentris yang diadopsi oleh PostgreSQL, seperti memperkenalkan tipe data untuk key-value pair, struktur data terintegrasi, dukungan untuk JSON, dan kemampuan untuk membuat cast dan jenis-jenis data jenis dengan operator.

Open source cenderung bergerak jauh lebih cepat daripada perangkat lunak sumber tertutup. Dan terutama saat perusahaan mendorong inisiatif transformasi digital dan membangun interaksi yang lebih dalam dengan para pelanggannya, di sinilah PostgreSQL dapat membantu.

Hanya Fitur yang Dibutuhkan

Menurut Linster, kunci dari inovasi cepat PostgreSQL bermuara pada pengembangan open source yang dipimpin komunitas. Meskipun tidak ada departemen pemasaran untuk

“menjual” (PostgreSQL), ada banyak kontribusi yang berarti ada peregangan konstan terhadap batas-batas teknologi DBMS dan fokus yang kuat pada pengembangan kemampuan baru.