Find Us On Social Media :

Inilah Lima Jenis Cyber Attack yang Umum Digunakan Cyber Attacker

By Cakrawala, Minggu, 19 September 2021 | 22:30 WIB

Ilustrasi cyber attack.

Seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini, cyber security kini makin penting. Pasalnya, sekarang penggunaan komputer serta penggunaan jaringan komputer makin banyak dalam kehidupan umat manusia sehari-hari; membuat tindakan untuk melindunginya, termasuk informasi di dalamnya, dari aneka serangan makin penting berhubung serangan yang berhasil akan mengganggu perihal kehidupan tersebut. Begitu pula jumlah cyber attack alias serangan siber yang meningkat.

Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) misalnya, porsi pengguna internet di Indonesia adalah sekitar 47,69% populasi berumur lima tahun ke atas pada tahun 2019. Porsi tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun 2017 yang hanya sekitar 32,34%. Sementara, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) menyatakan sepanjang bulan Januari sampai Agustus tahun lalu, terdapat hampir 190 juta upaya cyber attack di Indonesia. Jumlah tersebut naik lebih dari empat kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 yang sekitar 39 juta.

Terdapat berbagai jenis cyber attack yang terjadi di dunia sampai saat ini. Namun, beberapa jenis cyber attack relatif umum digunakan oleh para cyber attacker alias para penyerang siber beberapa waktu belakangan. Sejumlah pihak pun membagikan jenis-jenis cyber attack yang menurutnya umum digunakan para cyber attacker belakangan ini. Sebagian dari jenis-jenis cyber attack yang umum menurut sejumlah pihak itu pun setidaknya serupa. Berikut inilah lima di antaranya; lima jenis cyber attack yang umum digunakan penyerang sejak beberapa lama.

1. Malware

Malware alias malicious software seperti namanya adalah peranti lunak yang secara sengaja didesain untuk keperluan atau tujuan jahat. Terdapat beragam peranti lunak yang masuk dalam malware seperti virus, trojan, worm, dan ransomware. Yang terakhir ini belakangan menjadi sangat populer karena aneka cyber security incident yang melibatkannya. Salah satunya yang sempat membuat heboh adalah WannaCry attack alias serangan WannaCry yang terjadi pada tahun 2017, seperti yang InfoKomputer tuliskan di sini.

Menurut sejumlah pihak jumlah malware attack alias serangan malware memang mengalami penurunan pada tahun 2020. Namun, jumlahnya tetap besar. SonicWall misalnya, melalui lebih dari satu juta security sensor-nya, mencatat sebanyak 4,4 miliar malware attack sampai kuartal ketiga tahun 2020. Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, SonicWall menyebutkan terjadi penurunan sebesar 39%. Namun, sekali lagi, jumlahnya tetap besar. Menariknya, jumlah ransomware attack justru meningkat sebanyak 40% menjadi hampir 200 juta.

2. Phishing

Phishing adalah salah satu rekayasa sosial yang dilakukan cyber attacker untuk menipu targetnya agar sang target mengeklik suatu tautan, mengunduh lampiran, maupun memberikan informasi tertentu. Tautan yang dimaksud tentu adalah tautan yang menuju hal yang jahat. Begitu pula dengan lampiran dan informasi; lampiran yang terinfeksi dengan hal yang jahat serta informasi yang sensitif dan/atau rahasia. Sewajarnya sang target tidak akan melakukan aneka kegiatan itu bila tidak ditipu. Salah satu media yang sering digunakan untuk phishing attack adalah e-mail.