Sejak era generasi milenial dan setelahnya, teknologi banyak mengubah cara pandang dan banyak sekali cara yang sama sekali baru dalam pekerjaan dan cara mendapatkan penghasilan, karena tumbuhnya teknologi digital ini yang membuatnya serba mungkin untuk mulai merintis dan mengerjakan dan mendapatkan sesuatunya lebih cepat dibanding era sebelum internet.
Mereka adalah generasi pengguna segala sesuatu yang berbasis perangkat dan antar muka berbasis teknologi sejak usia yang masih muda. Bisa dikatakan, sosok muda Alan Suryajana juga merupakan satu dari sekian banyak contoh dari mereka yang berhasil menggali potensinya dengan baik.
Alan Suryajana sering bekerja di belakang meja di studio pribadi bernilai lebih dari seratus juta rupiah berhadapan dengan laptop dan memegang gawai, tetapi pada saat yang sama berbagi ilmu dan pengalamannya di platform trading online secara konsisten di akun Youtube dan Instagram. Saat ini, ia menghimpun follower dalam jumlah ratusan ribu dan mereka mengenalnya sebagai trader online dengan penghasilan dollar AS.
Alan Suryajana juga memperlihatkan sebagai sosok yang sangat peduli pada sesama, seperti yang dilakukannya saat memberikan bantuan sosial ke Panti Asuhan Pondok Kasih Agape di Gading Griya Lestari Raya, Cilincing, Jakarta Utara bersama rekannya pada Rabu, 6 Oktober 2021 lalu di Jakarta Utara.
“Ketika saya baru lulus sebagai sarjana perminyakan dari luar negeri di tahun 2015, saya langsung kembali ke Indonesia dan berharap bisa bekerja di perusahaan perminyakan multinasional sesuai dengan kemampuan akademis saya dan tentunya dengan gaji yang besar,” kata Alan Suryajana kepada media Jumat, 8 Oktober 2021 di Jakarta Utara.
“Tetapi saya tidak mendapatkan pekerjaan idaman itu sampai beberapa bulan kemudian dan menjalani kehidupan sebagai pengangguran, jadi saya banyak membantu usaha orang tua,” katanya. Alan bahkan sempat menjadi penjual HP untuk mendapatkan penghasilan sampingan.
“Saya kemudian menemukan iklan salah satu penyedia trading online forex dari luar. Mulailah mengenal dan mempelajari cara mendapatkan penghasilan dari sini,” kata Alan saat menceritakan awal mula mengenal dunia yang sekarang digelutinya di trading online forex.
“Karena untuk buat akun gratis, saya pun mencoba dengan modal sendiri, dan bisa dikatakan tanpa bimbingan dari orang yang sudah benar ahli di dibidang trading forex pada tahun 2015 itu,” kata Alan.
Setelah tumbuh keyakinan atas prospeknya, Alan memberanikan diri meminjam uang kepada orang tua sebesar USD 300 sebagai modal pertama melakukan trading dengan uang riil.
Alan mengaku mengasah skill trading lewat indikator dan analisa teknis secara online. “Saya harus menahan rasa lelah, jenuh dan kurang tidur hanya untuk mengamati proses dan hasilnya, menghabiskan waktu berjam-jam menatap kandel merah hijau naik turun silih berganti,” kata Alan. Dia bahkan kerap duduk di depan komputer sampai 15 jam dan akhirnya berhasil mendapatkan puluhan dollar AS.
Alan mengakui sempat bimbang apakah akan melanjutkan atau tidak dengan hal yang baru dikenal ini sementara teman-temannya sudah bekerja pada bidangnya. Tetapi berkat dukungan moral dari keluarga dan orang terdekat, dia tetap berada pada jalurnya.
Resiko tinggi dalam trading bisa dia taklukkan lewat berbagai strategi yang dirancangnya sendiri.