Find Us On Social Media :

Wujudkan Konsep 'Metaverse', Facebook Bakal Ganti Nama Bulan Ini

By Adam Rizal, Kamis, 21 Oktober 2021 | 09:00 WIB

Mark Zuckerberg, CEO Facebook

Perusahaan raksasa jejaring sosial Facebook bakal melakukan rebranding atau mengganti nama perusahaan yang sudah dipakai sejak pada 2014.

Facebook akan mengumumkan nama terbarunya pada ajang konferensi tahunan Facebook Connect pada 28 Oktober. Alasannya, Facebook akan fokus untuk membangun 'metaverse', menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Jika rumor itu benar, maka Facebook akan menjadi salah satu layanan di bawah sebuah perusahaan induk yang membawahi beberapa layanan lain yang selama ini tergabung dengan Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Oculus.

Rencana kebijakan rebranding Facebook itu juga pernah dilakukan Google pada 2015 yang menjadikan Alphabet menjadi perusahaan induknya.

Metaverse

Facebook menggambarkan Metaverse sebagai "dunia online yang ditinggali orang-orang, di mana mereka saling berkomunikasi di ruang virtual". Zuckerberg memiliki visi bahwa metaverse adalah kelanjutan dari internet mobile yang menggabungkan virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).

"Alih-alih hanya melihat konten, Anda berada di dalamnya. Anda merasakan kehadiran orang-orang di berbagai tempat dan melakukan hal-hal yang tak bisa diwujudkan lewat aplikasi 2D atau situs web, seperti misalnya berdansa," ujar Zuckerberg beberapa waktu lalu sepeti dilansir The Verge.

Dalam metaverse, pengguna akan memakai teknologi seperti headset VR Oculus untuk meeting, berjalan-jalan, hingga belanja di ruang virtual.

Bahkan, Facebook telah merekrut 10.000 karyawan di Eropa dalam kurun waktu 5 tahun ke depanuntuk membangun mimpi metaverse tersebut. Rencananya, Facebook akan mencari teknisi dengan skill tinggi ini di negara seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol, Polandia, Belanda, hingga Irlandia.

Nick Clegg selaku Head of Global Affairs Facebook dan Javier Olivan sebagai Vice President of Central Products Facebook, mengaku bahwa Eropa adalah pasar penting bagi perusahaan.

"Dari ribuan karyawan di Uni Eropa, hingga jutaan bisnis yang menggunakan aplikasi dan alat kami setiap hari, Eropa adalah bagian besar dari kesuksesan kami," ujar mereka sebagaimana dilaporkan CNBC.

Menurut Clegg dan Olivian, kebutuhan akan teknisi dengan kemampuan tinggi adalah salah satu prioritas tinggi yang dikejar Facebook.