Find Us On Social Media :

TKDN HP 4G dan 5G Naik 35 Persen, Ini Respons Oppo dan Samsung dkk

By Adam Rizal, Sabtu, 23 Oktober 2021 | 15:30 WIB

TKDN

"Ya karena manufaktur apapun bisa dikejar sih, lebih leluasa kan dijalankan sendiri, kalo yang lain mungkin kan kebijakannya mengikuti manufaktur yang memproduksi, misalkan Satnusa kan banyak produksi merek," imbuh Aryo.

"Nah, kebijakan persentase TKDN ini kan mengikuti Satnusa. Kalo kita (Oppo) tinggal menyesuaikan, mau ambil jalur mana kita yang memutuskan. Kita yang bisa langsung milih apa yang harus ditempuh," lanjut Aryo.

Terkait aspek apa yang lebih mudah dipenuhi untuk mencapai nilai TKDN minimal 35 persen ini, Oppo dan Vivo mengatakan bahwa hal itu akan disesuaikan baik dari segi hardware maupun software.

"Tergantung besar kecilnya skala vendor itu, kalo kita (Oppo) hardware masih bisa dijangkau, software lebih mudah lagi," jelas Aryo.

"Pemenuhan TKDN 35 persen kami upayakan dapat tercapai dengan dukungan komponen lokal baik hardware ataupun software," tutur Edy Kusuma.

Menurut Oppo, peningkatan nilai TKDN ini kemungkinan juga akan mempengaruhi harga jual smartphone, khususnya merek yang cakupan pasarnya kecil.

"Nah, kembali ditanyakan ke brand yang memang pasarnya kecil, karena volume produksi mereka cenderung sedikit, di Oppo gak ada isu ini," jelas Aryo.

Di sisi lain, Samsung Indonesia mengklaim bahwa beberapa produk buatannya telah memenuhi standar TKDN terbaru yaitu sebesar 35 persen.

"Seluruh produk Samsung selalu kami pastikan telah mematuhi peraturan TKDN terbaru (35 pesen), beberapa diantaranya seperti Galaxy Z Series (47 persen), Galaxy A22 (38,3 persen), Galaxy A22 5G (35,7 persen), dan Galaxy M62 (35,5 persen)," pungkas Selvia (Samsung Indonesia).