Find Us On Social Media :

Ditinggal Google, Kini HarmonyOS Sudah Terinstal di 150 Juta Perangkat

By Adam Rizal, Minggu, 24 Oktober 2021 | 09:30 WIB

HarmonyOS

Pelan tapi pasti pengguna HarmonyOS terus bertambah, menyusul tekanan dan sanksi pemerintah AS yang melarang Huawei menggunakan aplikasi GMS termasuk Android.

CEO Huawei Consumer Business Group, Richard Yu mengatakan pengguna HarmonyOS telah digunakan lebih dari 150 juta perangkat (termasuk tablet, smartphone, dan smartwatch). Angka 150 juta tersebut semacam tonggak sejarah bagi perusahaan mengingat mereka tak dapat menggunakan Android sepenuhnya karena sanksi dari pemerintah AS. 

"HarmonyOS memiliki pertumbuhan tercepat dalam sejarah," katanya dalam acara Huawei Developer Conference.

Richard Yu mengungkapkan Huawei sedang merilis HarmonyOS 3 Developer Preview untuk meningkatkan tiga arah core yaitu arsitektur sistem, super terminal, dan penggunaan multi-perangkat dalam ekosistem yang sama.

Ada kerangka pengembangan Ark UI 3.0 yang akan mengurangi jumlah kode untuk aplikasi cross-end dari pengembangan dan desain front-end. DevEco Studio 3.0 dapat meningkatkan efisiensi pengembangan aplikasi cross-end, sementara SDK baru membuka 6000+ kemampuan TS/JS API.

Huawei pun menaikkan target pengguna HarmonyOS dari 300 juta menjadi 400 juta perangkat pada akhir 2022. Huawei juga menargetkan banyak perangkat lawas dari Huawei dan Honor untuk beralih ke HarmonyOS seperti dikutip GSM Arena.

Huawei sejauh ini mengaplikasikan HarmonyOS pada smartphone, tablet, smartwatch, smart TV, router, dan masih banyak lagi. 

Masuk Indonesia

Akhirnya Huawei resmi meluncurkan toko aplikasi Huawei AppGallery yang bakal bersaing dengan Google Play Store dan App Store kepada ribuan pengembang Indonesia lewat ajang Huawei Developer Day 2021.

Selain Harmony OS, Huawei juga akan mengenalkan pembaruan pada Huawei Mobile Service (HMS) Ecosystem dengan beragam kapabilitas pada HMS Core 6.0. HMS Core 6.0 menawarkan sejumlah kapabilitas baru yang mencakup tujuh domain, di antaranya adalah 3D Modelling, AV Pipeline, Audio Editor, Video Editor, serta 5G Modem.

"Huawei siap meningkatkan perannya dalam memberdayakan para pengembangnya dengan menghadirkan sejumlah kapabilitas mutakhir yang penting dalam membangun ekosistem cerdas Indonesia,” kata Country Head of Huawei CBG Indonesia Patrick Ru.

Hingga hari ini, HMS masih berada di bawah Google Mobile Service dan layanan seluler milik Apple. HMS diklaim memiliki 550 juta pengguna aktif, 4,5 juta pengembang yang telah terdaftar, serta lebih dari 141.000 aplikasi HMS Integration.