Perusahaan Schneider Electric mengungkapkan penerapan edge data center perlu didukung dengan pengelolaan yang cerdas dan berkelanjutan.
Kemampuan pengelolaan dan pemantauan jarak jauh secara real-time menjadi landasan penting yang dapat meningkatkan efisiensi, menciptakan ketahanan dan keandalan terhadap performa infrastruktur edge.
Adopsi edge data center memperlihatkan tren pertumbuhan seiring dengan hadirnya jaringan 5G yang semakin memaksimalkan potensi edge dalam mengurangi latensi, memastikan koneksi yang selalu terhubung, serta melakukan penyimpanan dan pengelolaan data yang lebih dekat dengan pengguna akhir.
Berdasarkan laporan IDC, pasar global untuk edge computing akan bertumbuh secara masif dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 12,5 persen per tahun menjadi sekitar $250,6 Miliar pada tahun 2024.
Terlepas potensi pertumbuhannya yang besar, edge data center diperkirakan akan menyumbang konsumsi energi hampir dua kali lipat lebih besar dari data center tradisional pada 2035 atau sekitar 1112 TWh.
Penyebabnya bukan hanya lonjakan pertumbuhan edge namun juga karena Efektivitas Penggunaan Daya (PUE) edge data center lebih tinggi dibandingkan data center tradisional.
Yana Achmad Haikal, Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan “Edge data center perlu dikelola dengan cerdas dan sustainable agar memberikan keuntungan yang maksimal bagi bisnis maupun lingkungan. Ketahanan, keandalan, serta efisiensi baik terkait performa infrastruktur edge maupun penggunaan energi membutuhkan solusi digital yang canggih yang mempertimbangkan efisiensi dan sustainability.”
“Salah satu solusi digital yang perlu dimiliki oleh edge data center adalah kemampuan pengelolaan dan pemantauan jarak jauh secara real time. Mengingat lokasi edge data center yang tersebar di berbagai lokasi dan keterbatasan staf TI untuk melakukan pemantauan secara on-site.”
Infrastruktur edge harus terhubung dengan IoT (Internet of Things) untuk memungkinkan pemantauan dan pengelolaan jarak jauh dari lokasi pusat.
Infrastruktur edge juga perlu didukung dengan platform pemantauan yang efektif yang memiliki kemampuan seperti analisis data, AI (Artificial Intelligence) untuk menemukan anomali dan masalah, memberikan peringatan, dan kemampuan perbaikan dari jarak jauh.
Dengan visibilitas dan kontrol penuh terhadap seluruh situs edge data center, maka profesional TI dapat secara proaktif melakukan diagnosa atas kinerja infrastrukturnya, melakukan tindakan preventif sebelum timbul masalah yang lebih besar dan merampingkan siklus kerja.
Pemantauan jarak jauh ini juga berkontribusi dalam mengurangi biaya dan jejak karbon dari perjalanan staf TI ke lokasi edge.
EcoStruxture IT, solusi perangkat lunak DCIM generasi berikutnya dari Schneider Electric, yang berbasis cloud dan ideal untuk mengelola dan memantau situs edge memberikan kemampuan visibilitas, pemantauan, dan manajemen yang dapat dimanfaatkan oleh profesional ataupun penyedia solusi TI untuk menjalankan lingkungan edge yang efisien dan bekerja menuju tujuan keberlanjutan.