Find Us On Social Media :

Contoh Penerapan Artificial Intelligence di Sektor Perjalanan Wisata

By Liana Threestayanti, Minggu, 31 Oktober 2021 | 22:05 WIB

Ilustrasi industri perjalanan wisata

Contoh penerapan AI robot ini adalah Connie si robot concierge di Hotel Hilton McLean di Virginia, AS. Mengusung teknologi NLP, Connie menggunakan domain knowledge program IBM Watson AI dan Wayblazer untuk menjawab pertanyaan para tamu hotel terkait fitur hotel dan tempat-tempat wisata lokal, serta memberikan rekomendasi. 

Connie bahkan dapat menggerakkan kaki dan tangannya untuk menunjukkan arah kepada para tamu hotel dan mengekspresikan berbagai emosi melalui nyala lampu dalam berbagai warna. Memiliki algoritme AI, Connie terus menerus belajar dari interaksinya dengan manusia dan meningkatkan kemampuannya. 

Contoh penerapan robot AI lainnya diperlihatkan oleh Hotel Henn-na. Hotel yang berlokasi di Nagasaki, Jepang, ini menjadi hotel pertama di dunia yang sepenuhnya mempekerjakan robot multi-lingual yang utamanya “bertugas” mengurus proses check-in dan checkout para tamu.  

Data Analytics Penggali Insight

Industri perjalanan wisata termasuk salah satu sektor yang memiliki “harta karun” berupa timbunan data. Big data ini bak permata yang tersembunyi bagi para pebisnis travel jika mereka dapat menafsirkannya secara efektif  dan mengidentifikasi hal-hal yang bernilai bagi pelanggan.  Dengan penerapan AI, perusahaan dapat dengan cepat dan akurat memilah-milah kumpulan big data in, sebuah tugas yang berat jika dikerjakan hanya oleh manusia. 

Apa yang dilakukan hotel Dorchester Collection ini mungkin bisa menjadi inspirasi bagi para pebisnis hotel. Hotel bintang lima milik Brunei Investment Agency yang berlokasi di London, Inggris, ini memroses dan menganalisis survei customer feedback, review dari pelanggan, dan online poll menggunakan platform AI bernama Metis untuk memperoleh gambaran kinerja keseluruhan bisnisnya. 

Sentiment Analysis Melalui Medsos

Banyak perusahaan penerbangan dan hotel memanfaatkan teknologi sentiment analysis yang didukung AI agar dapat mengidentifikasi sentimen para pelancong yang disuarakan di media sosial dan bagaimana kaitannya dengan perjalanan wisata yang mereka lakukan. 

Misalnya, ketika pelanggan melakukan posting dan mengekspresikan kekesalannya tentang keterlambatan jadwal penerbangan tertentu di media sosial, sebuah listening tool akan menganalisis apa yang disampaikan pelanggan. Kemudian algoritme AI akan memroses sentimen tersebut dan menghadirkan rekomendasi untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi pelanggan.  

Room Mapping + Dynamic Price Tracking

Para pelaku di sektor perjalanan wisata sudah menerapkan sistem Room Mapping. Sistem ini akan melacak harga satu tipe kamar yang umumnya berubah secara dinamis di berbagai hotel. Dengan dukungan AI, sistem ini tidak hanya mampu memprediksi harga satu tipe kamar tapi juga memprediksi kapan dan berapa lama harga akan bertahan di angka paling rendah. 

Contoh lain penerapan Artificial Intelligence lain yang diprediksi akan dilirik banyak pelaku bisnis di sektor perjalanan wisata adalah smart baggage handling. Bandar udara harus menangani jutaan bagasi setiap tahunnya. Penyedia solusi TI bagi industri bandar udara, Société Internationale de Télécommunications Aéronautiques (SITA) mengemukakan potensi AI pada sistem baggage handling di bandara. Salah satu bandara yang telah memanfaatkan baggage handling system berbasis AI ini adalah bandar Eindhoven di Belanda. Sistem ini dapat menangani bagasi penumpang tanpa memerlukan baggage label.