Find Us On Social Media :

Strategi Pengiriman Hiperlokal, Kunci Sukses Bisnis FMCG Saat Pandemi

By Liana Threestayanti, Kamis, 4 November 2021 | 12:30 WIB

Model pengiriman hyperlocal

Memindahkan inventaris dan pusat fulfillment sedekat mungkin dengan konsumen dapat memotong sebagian dari biaya pengiriman. Namun, perusahaan FMCG tidak dapat mengabaikan fakta bahwa di lokasi geografis yang kecil, pengiriman gagal dan beberapa transit per pengiriman justru dapat membuat biaya pengiriman meningkat.

Hadirnya data real time memainkan peran kunci untuk mengatasi ini. Data dapat memberikan visibilitas yang membantu memantau pergerakan armada, memungkinkan pickup dari beberapa lokasi untuk digabungkan dalam sekali perjalanan. Hal ini menjaga rasio pick up-to-delivery tetap rendah dan memberikan fleksibilitas pembatalan atau penjadwalan ulang secara mendadak. 

Kontrol Inventaris di Seluruh Jaringan Hiperlokal

Dengan bergesernya fenomena hiperlokal dari pusat distribusi ke jaringan yang lebih kecil, pemain bisnis FMCG yang memanfaatkan layanan hiperlokal tidak hanya akan dibebani biaya inventaris, tetapi juga dibebani kebutuhan menjaga tingkat inventaris yang seimbang di seluruh jaringan.

Permasalahan ini bisa menjadi semakin rumit jika terdapat perbedaan sistem manajemen inventaris di tengah pihak distribusi. Hal ini merupakan masalah umum saat bermitra dengan pengecer lokal. Dalam hal ini, penggunaan API secara terbuka akan sangat membantu dalam memastikan semua pihak berkomunikasi dengan lancar. Selain itu, manajemen pengiriman memungkinkan inventaris untuk dialokasikan sesuai pola konsumsi di lapangan.

Jika dilakukan dengan benar, hal ini dapat memungkinkan jaringan pengiriman hiperlokal mewujudkan penghematan biaya lebih baik.