Find Us On Social Media :

Dorong Smart Governance, Kemendagri Gunakan Platform Cloud Nutanix

By Liana Threestayanti, Jumat, 19 November 2021 | 17:10 WIB

Asmawa Tosepu, Kapusdatin Kemendagri RI, cloud memudahkan para pemangku kepentingan dalam proses menarik data karena bisa dilakukan secara cepat dan akurat.

Didukung Nutanix yang menopang core database engine, Kemendagri dapat mengatasi tantangan pada puncak manajemen data atau bagian apapun yang terkait. “Performa database setidaknya 50 persen lebih baik dan dengan mudah bisa melakukan scale up dengan menambahkan node, jika dibutuhkan,” ujar Asmawa.

Sementara Nutanix Prism memungkinkan Kemendagri menerapkan manajemen terpusat. Hal ini merupakan faktor yang esensial dalam membuat workflow menjadi lebih mudah bagi tim TI. “Nutanix mempercepat end-to-end workflow di SIPD setidaknya dua kali lipat, dengan menghasilkan penghematan waktu yang besar bagi team kami. Mereka bisa lebih fokus pada urusan-urusan bisnis yang lebih penting, alih-alih sibuk melakukan maintenance sehari-hari,” jelas Asmawa.

Manajemen terpusat ini juga memberikan penghematan biaya operasional yang disebut Asmawa mencapai hingga 40 persen.

Tim TI Kemendagri kini juga dapat memberikan layanan turnkey storage, komputasi, dan virtualisasi untuk aplikasi apa saja dengan Nutanix Cloud Platform. Solusi ini memberikan insight bagi Kemendagri untuk memastikan zero downtime pada workflow e-gov yang sangat penting: mendukung kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data tanpa disrupsi. 

Ke depannya, kata Asmawa Tosepu, ia berharap proyek transformasi digital seperti ini bisa menjadi contoh bagi institusi-institusi lain, terutama instansi pemerintah Indonesia. “Kami berharap bisa membangun hubungan jangka-panjang dengan Nutanix dan berkolaborasi dalam perjalanan transformasi digital kami. Di masa mendatang, kami ingin memperluas perjalanan ini menuju cloud cognitive dan memecahkan sebagian masalah big data. Kami senang jika bisa belajar dan berbagi pengetahuan dengan instansi-instansi pemerintah lainnya di Indonesia,” tutup Asmawa.