Setelah meluncurkan transaksi trade finance dengan teknologi blockchain, PermataBank kembali menorehkan pencapaian dengan sukses menjalankan transaksi cross-border perdananya antara Indonesia dan Thailand.
PermataBank bermitra dengan Bangkok Bank PLC (Thailand) dalam mendukung penerbitan Letter of Credit (LC) PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Indonesia kepada supplier.
Proses penerbitan Letter of Credit (LC) yang biasanya harus dikomunikasikan antara Pembeli, Penjual serta Bank Penerbit dan Bank Penerima dalam platform yang berbeda-beda, dapat diselesaikan melalui single platform dengan waktu end-to-end process yang jauh lebih singkat dan dapat dimonitor secara real time.
Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking PermataBank mengemukakan “Transaksi yang berhasil dilakukan melalui teknologi blockchain bersama Chandra Asri merupakan sebuah pencapaian sekaligus terobosan baru bagi proses trade finance di Indonesia.”
“Hal ini sejalan dengan strategi kami untuk memperluas skala bisnis dengan sinergi bersama Bangkok Bank dan memperkuat model bisnis dengan digitalisasi yang bermanfaat bagi kebutuhan nasabah,” tambah Darwin.
Sementara itu, Andre Khor, Direktur Keuangan Chandra Asri mengutarakan “Kami senang dapat bekerja sama dengan mitra utama bank kami, PermataBank dan Bangkok Bank untuk merintis transaksi LC blockchain lintas batas pertama dari Indonesia di Contour, platform khusus fintech. “
“Ini adalah langkah kunci menuju penyederhanaan radikal dan transformasi proses pembiayaan perdagangan konvensional menuju sesuatu yang baru. Transaksi perdana dengan teknologi blockchain ini menandai tonggak terbaru Program Transformasi Digital Chandra Asri,” sambung Andre,
Chandra Asri merupakan produsen petrokimia yang terintegrasi terbesar di Indonesia dan mengoperasikan satu-satunya Naphtha Cracker di Indonesia, memproduksi Olefin (Etilena, Propilena), Pygas dan Mixed C4, Poliolefin (Polietilena dan Polipropilena), Styrene Monomer, Butadiene, serta Methyl Tert-butyl Ether (MTBE) & Butene-1.
Dengan teknologi Blockchain, Chandra Asri dapat mengurangi waktu pemrosesan dengan digitalisasi penerbitan LC, sesuai dengan strategi perusahaan dalam menanamkan teknologi baru dan melaksanakan Transformasi Digital untuk mempertahankan standar kelas dunianya.
PermataBank merupakan bank pertama di Indonesia yang sukses menerapkan transaksi trade finance melalui sistem blockchain.
Dalam mengimplementasikan teknologi ini PermataBank bekerja sama dengan Contour, perusahaan berbasis blockchain yang memberikan layanan kepada lebih dari 80 bank dan perusahaan di 17 negara di Asia, Timur Tengah, dan Eropa.
Abdy D. Salimin, Direktur Teknologi dan Operasi PermataBank menambahkan “PermataBank terus berinvestasi pada kapabilitas teknologi yang tepat dalam menyelesaikan masalah nasabah. Penggunaan teknologi blockchain dalam pembiayaan perdagangan bekerja sama dengan Contour merupakan cerminan dari komitmen berkelanjutan kami untuk menghadirkan pengalaman perbankan terbaik bagi nasabah kami yang memberikan brand promise kami – simple, fast, dan reliable”.
“Teknologi Blockchain mengoptimalkan aliran data dengan aman dan cepat antara mitra bisnis, yang secara signifikan meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan arus perdagangan dalam jaringan perdagangan. Jaringan tepercaya secara digital yang terhubung ini juga merupakan tempat tepat untuk menemukan mitra yang juga tepat, memperluas jaringan pemasok, pembeli dan bank, mempercepat dan meningkatkan volume perdagangan dengan cara yang paling efisien,” sambung Abdy.
Teknologi Blockchain yang diterapkan dalam transaksi trade finance akan mengoptimalkan perdagangan global yang lebih mudah, efisien, dan aman untuk Letter of Credit lintas batas dan domestik.
Teknologi ini akan membantu nasabah korporat memaksimalkan sumber daya dan meningkatkan arus kas.
Baca Juga: Klinik Pintar Raih Pendaan Series A Senilai 58 Miliar Rupiah