Sebagai sebuah perusahaan teknologi di bidang marketplace/e-commerce yang memiliki lebih dari 100 juta pengguna, sistem teknologi di belakang layar Tokopedia tergolong cukup kompleks.
Setiap harinya, ada banyak deployment terjadi sehingga dibutuhkan budaya DevOps dengan penggunaan cloud yang baik untuk memfasilitasi itu semua sehingga operasional tidak hanya bergerak dengan cepat, tetapi juga stabil, aman dan dapat terukur.
Inilah yang coba dijelaskan dalam acara “START Summit Extension (SSE)” yang digelar Oktober lalu.
Bertemakan “How Alicloud Facilitates DevOps Culture”, SSE bulan lalu menghadirkan pembicara yang di antaranya Denny Setiawan, (Senior Software Engineer DevOps Tokopedia), Abraham Gavrillo (Software Engineer DevOps Tokopedia), dan Siddharth Pandey (Solutions Architect Alibaba Cloud Indonesia).
Pada kesempatan tersebut, Siddharth menjelaskan perjalanan Development dan Operations hingga bersatu menjadi DevOps dan berkembang menjadi DevSecOps.
Ia bercerita mengenai latar belakang dibentuknya DevOps oleh insiator Patrick Debois, hingga berbagai keuntungan yang didapatkan dengan menerapkan DevOps culture dengan memanfaarkan layanan Alibaba Cloud.
Sementara itu, Denny dan Abraham menjelaskan tentang pengelolaan artifacts dalam DevOps pada berbagai layanan berkinerja tinggi di Tokopedia.
“Tokopedia menggunakan sistem multicloud yang memungkinkan penyesuaian performa sesuai dengan kebutuhan. Apabila sedang ada kampanye tertentu sehingga kemungkinan kunjungan ramai, penggunaan cloud memungkinkan Tokopedia untuk melakukan scale up,” jelas Abraham.
Walaupun infrastruktur multicloud bisa membantu sistem Tokopedia agar memiliki sistem keandalan yang tinggi, hal ini menurutnya juga memiliki tantangannya sendiri.
Selain beberapa cloud berbeda, setiap harinya Tokopedia memiliki banyak engineer yang harus melakukan deployment dengan ketentuan yang berbeda-beda, ada yang hanya membutuhkan satu cloud, ada pula yang membutuhkan lebih dari satu cloud.
Demi melakukan proses ini dengan lancar dan mudah, Tokopedia membutuhkan artifact. Artifact ini berfungsi untuk menjembatani deployment yang dilakukan oleh Engineer atas suatu service.
Ingin tahu selengkapnya bagaimana penggunaan artifact untuk membantu memudahkan proses deployment di Tokopedia? Tonton kembali START Summit Extension Edisi Oktober 2021 di link berikut ini.
Baca Juga: Tiga Disrupsi Teknologi Utama yang Perlu Diperhatikan Para Pemimpin TI
Baca Juga: Lima Tips untuk Perempuan yang Ingin Berkarir di Perusahaan Teknologi