Find Us On Social Media :

Jack Dorsey Mundur dari CEO Twitter, Ini Alasan dan Sosok Penggantinya

By Adam Rizal, Selasa, 30 November 2021 | 10:00 WIB

Jack Dorsey (Pendiri dan CEO Twitter)

Pendiri Twitter Jack Dorsey resmi mundur dari jabatan Chief Executive Officer (CEO) Twitter pada Selasa (30/11/2021).

Lewat akun Twitter pribadinya @jack, Dorsey membagikan sebuah e-mail yang ia tulis untuk tim Twitter. Dorsey mengungkapkan tiga alasan yang membuatya hengkang dari Twitter.

Dorsey menjelaskan saat ini ada banyak wacana pentingnya sebuah perusahaan dipimpin oleh pendirinya. Namun, Dorsey meyakini perusahaan yang dipimpin oleh pendirinya sendiri akan sangat membatasi perusahaan dan malah menjadi satu titik kegagalan.

"(Setelah semua hal itu) saya memutuskan ini waktunya untuk pergi. Kenapa?," kata Dorsey dalam e-mailnya.

Dorsey mengungkapkan tiga alasan yang membuat dirinya meninggalkan media sosial yang ia dirikan 15 tahun silam itu.

Pertama, Twitter bakal dipimpin oleh CEO baru yang memahami perusahaan. CEO Twitter selanjutnya bakal diisi oleh Parag Agrawal yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO) Twitter sejak 2017.

"Dia (Agrawal) telah menjadi pilihan saya selama beberapa waktu mengingat seberapa dalam dia memahami perusahaan dan kebutuhannya," kata Dorsey.

Agrawal juga merupakan sosok yang berada di balik setiap keputusan penting Twitter yang membantu perusahaan berubah. Agrawal adalah sosok yang ingin tahu, suka mengeksplorasi, rasional, kreatif, sadar diri, rendah hati. Agrawal juga dinilai berhasil memimpin Twitter dengan hati dan jiwanya.

"Kepercayaan saya kepadanya sebagai CEO, sangat dalam," kata Dorsey.

Alasan kedua, Dorsey mengatakan Twitter akan punya ketua dewan baru yang andal yaitu Bret Taylor. Dorsey mendeskripsikan Taylor sebagai orang yang pas untuk mengisi posisi ketua dewan Twitter karena Taylor tahu cara berbisnis, mengambil risiko, dan perusahaan dalam skala besar.

Alasan ketiga adalah karena ambisi dan potensi dari tim Twitter itu sendiri. Tim Twitter memiliki potensi untuk mengubah perusahaan ke arah yang lebih baik.

Di akhir e-mail yang ditulisnya, Dorsey sedih tetapi bahagia meninggalkan Twitter karena Twitter sudah sebesar dan sesukses sekarang.