Find Us On Social Media :

Gandeng Telkom, Skilvul Hadirkan Program Beasiswa Difabel Bisa Ngoding

By Rafki Fachrizal, Sabtu, 4 Desember 2021 | 11:45 WIB

Program Beasiswa “Difabel Bisa Ngoding”

Bertepatan pada Hari Difabel Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2021 kemarin, platform teknologi pendidikan Skilvul berkolaborasi dengan Telkom Indonesia Divisi Wholesale Service (Telkom DWS) menghadirkan program beasiswa “Difabel Bisa Ngoding”.

Program ini bertujuan untuk merangkul para difabel Indonesia dan membekali mereka dengan ragam kemampuan Teknologi Informasi (TI) yang dibutuhkan di masa mendatang.

Selain itu, juga untuk mempersiapkan para difabel menjadi tenaga kerja yang mampu bersaing dan siap menghadapi tantangan global serta revolusi industri 4.0 saat ini.

Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesetaraan sekaligus kesempatan pekerjaan yang lebih baik bagi penyandang difabel.

Menurut data Kementerian Tenaga Kerja di tahun 2021, terdapat 17,9 juta penduduk usia kerja yang berasal dari kalangan difabel dengan 8,1 juta laki-laki dan 9,8 juta perempuan.

Namun demikian, data Wajib Lapor Ketenagakerjaan mencatat bahwa perusahaan yang mempekerjakan kaum difabel per Januari 2021 yaitu 551 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja difabel hanya sebesar 4.453 orang. Ini berarti, hanya 0,02% tenaga kerja difabel yang terserap secara produktif.

"Keterampilan teknologi informasi merupakan keterampilan yang paling banyak dicari seiring dengan era industri digital saat ini. Kami percaya, dengan memberikan pelatihan teknis dan coding, kita bisa memberikan superpower kepada teman-teman difabel untuk bisa berkarya lebih jauh,” ungkap Amanda Simandjuntak, Co-founder dan Chief of Product Skilvul.

“Kami mengajak semua pihak untuk membuka akses seluas-luasnya, agar semua lapisan masyarakat, termasuk kaum difabel, bisa merasakan manfaat dari kemajuan ekonomi digital Indonesia," tambah Amanda.

World Economic Forum pun mencatat bahwa posisi pekerjaan di bidang informatika dan teknologi, seperti data analyst & scientist, spesialis big data, spesialis AI dan machine learning, dan software and applications developers semakin dibutuhkan di berbagai perusahaan.

Survei Kemenaker juga memasukkan pekerjaan Teknisi Operasi TIK dan Pendukung Pengguna ke dalam daftar tiga pekerjaan teratas yang paling dibutuhkan perusahaan usai pandemi.

Dari survei yang sama, 26,9% perusahaan di Indonesia mengaku sangat membutuhkan keterampilan teknologi di kalangan pekerja.   

Program Difabel Bisa Ngoding meliputi pemberian beasiswa penuh bagi para peserta difabel dari seluruh Indonesia untuk mengikuti Coding Bootcamp senilai 18 juta rupiah.

Pendaftar difabel yang mampu melihat dan mendengar akan disaring melalui partner yayasan difabel dan melewati serangkaian seleksi mulai dari background check, technical test, hingga wawancara.