Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat aktivitas virtual meeting menjadi salah satu penunjang korporasi paling dominan dimanfaatkan untuk memastikan produktivitas kerja tetap terjaga.
Aplikasi konferensi video Zoom mendadak populer selama pandemi corona karena banyak masyarakat yang menggunakannya untuk belajar dan bekerja dari jarak jauh. Tak heran, pengguna Zoom pun melonjak drastis selama pandemi ini, baik pengguna berbayar dan gratisan.
Zoom Video Communications, Inc berkomitmen menciptakan komunikasi tanpa hambatan berbasis video dan menghubungan kehidupan masyarakat sehari-hari baik pengguna rumahan, pelajar, pelaku bisnis, korporasi bahkan hingga lembaga pemerintahan.
Ricky Kapur (Head of APAC Zoom) mengatakan Zoom akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengalaman penggunanya baik selama pandemi dan sesudah pandemi. Saat ini banyak pengguna yang mengadopsi sistem kerja hybrid, baik offline dan online. Zoom pun menghadirkan banyak fitur dan layanan seperti Zoom Event yang terbukti meningkatkan pendapatan para UKM yang menggunakannya
"Zoom akan terus hadir memberikan manfaat, meningkatkan produktivitas dan menciptakan efisiensi pada perusahaan," katanya di Jakarta, Jumat (3/12).
Pasar Indonesia
Ricky mengatakan pasar digital Indonesia memiliki prospek yang besar dan cerah di masa depan. Indonesia memiliki pengguna Internet yang besar atau 145 juta pengguna dan banyaknya digital native seperti startup hingga unicorn. Semua potensi itu adalah pasar yang potensial untuk Zoom.
"Kami pun menggandeng mitra lokal Telkomsel dengan meluncurkan layanan Cloud Meeting X untuk menjangkau pengguna di Indonesia," pungkasnya.
Ricky mengatakan Zoom terus membantu perusahaan menjadi lebih inklusif dan produktif. Ia menggambarkan layanan Zoom dapat digunakan industri perbankan untuk menjangkau masyarakat yang belum memiliki akun di bank. Para UMKM juga dapat menjual produk-produknya dari jarak jauh dengan zoom. Tentunya, manfaat Zoom untuk para pekerja dan pelajar tidak perlu ditanyakan karena Zoom sudah membantuk mereka untuk bekerja dan belajar dari jarak jauh.
"Kami paham SMB adalah penggerak perekonomian di Indonesia dan Zoom hadir disana. Banyak SMB di Indonesia yang menggunakan Zoom untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Mereka bisa bertemu dengan calon investor dari luar negeri dengan Zoom Meeting," ucapnya.
Keamanan
Zoom pun mengalami berbagai permasalahan pada tahun mulai dari zoom boombing hingga masalah enkripsi end-to-end.
Ricky memastikan Zoom selalu fokus mengutamakan keamanan. Karena itu, Zoom tidak segan-segan menghabiskan banyak investasi untuk menghadrikan solusi keamanan mulai dari enkripsi end-to-end hingga otentikasi dua faktor. Fitur-fitur itu untuk memastikan data aman dan tidak bocor.
"Keamanan adalah DNA Zoom. Zoom selalu menjaga kepemimpinan di bidang keamanan. Mindset kami adalah keamanan dan memberikan pengalan terbaik kepada pelanggan," pungkasnya.
"Kominfo telah memilih Zoom sebagai mitra dalam pemberian literasi digital. Tentunya, pemerintah memiliki alasan tersendiri terutama dari sisi keamanan," ucapnya.
Monetisasi
Zoom melihat sudah saatnya untuk memonetisasi layanannya, mengingat selama ini pengguna Zoom gratisan tidak pernah ditampilkan iklan pada awal atau akhir penggunaan platform video telekonferensi tersebut.
Karena itu, Zoom meluncurkan program tahap awal penerapan iklan (pilot advertising) yangmengharuskan pengguna gratisan melihat iklan setelah sebuah sesi temu virtual lewat platform tersebut berakhir.
"Kami selalu memberikan investasi yang tepat. Saat ini kami sedang mengujinya. Kami masih mendengar masukkan dari perbagai negara," pungkasnya.