Find Us On Social Media :

Meta Beberkan 5 Tren Sosial yang Akan Memengaruhi Bisnis di Tahun 2022

By Indah PM, Selasa, 7 Desember 2021 | 11:00 WIB

Metaverse

oleh Dan Neary Vice President, untuk Meta di Asia Pasifik

Pada awal tahun 2021, kita baru saja merasakan sebuah perubahan yang dimotori oleh pandemi global pertama di tengah era digital. Pada akhirnya, aktivitas dan gaya hidup kita berfokus di rumah, menggantikan aktivitas perjalanan ke berbagai daerah berbeda.

Di Singapura, kantor kami harus melakukan buka-tutup beberapa kali. Ketika situasinya memungkinkan untuk pergi ke kantor, banyak dari kami yang bereksperimen dengan model kerja hybrid, yang mengkombinasikan kerja jarak jauh dengan pertemuan virtual bersama kolega yang berada di kantor fisik.

Ini merupakan masa-masa perubahan yang sangat menantang bagi bisnis di berbagai skala. Mereka harus menemukan cara baru dalam bekerja dan mengembangkan bisnis, serta tetap terkoneksi dengan pelanggan mereka. Mereka berupaya untuk memperkaya pengalaman pelanggan di ranah online dengan mencoba format komunikasi yang baru agar dapat selalu hadir dimana pelanggan mereka berada.

Bulan lalu, kami meluncurkan sebuah serial dengan judul “Ideas That Matter”, dimana kami berbincang dengan pelaku usaha di kawasan Asia Pasifik untuk mendengar pengalaman dan strategi bisnis mereka. Setiap tahun, kami melihat peluang-peluang baru yang tercipta ketika tren sosial diimplementasikan ke dalam sebuah bisnis. Meskipun tren ini membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai potensi maksimalnya, ini terlihat sangat jelas bahwa ada setidaknya lima tren yang akan menjadi populer dalam waktu dekat ini:

1. Virtual and Augmented Reality

Baru-baru ini kami mengumumkan bahwa kami mengubah nama perusahaan menjadi Meta, dan membagikan visi kami tentang metaverse. Ini karena kami mulai melihat perubahan perilaku konsumen dan juga teknologi yang mendukung hal tersebut.

Berdasarkan data dari Facebook IQ: New dimensions of connection report (4 Juni 2021), secara global, 78 persen responden mengatakan AR merupakan cara yang menyenangkan untuk berinteraksi dengan merek, dan 74 persen responden percaya bahwa AR dapat menjembatani jarak antara ranah offline dan online.

2. Social Commerce

Model bisnis kini menjadi lebih sosial dari yang kita bayangkan. Orang-orang mencari dan menemukan produk yang disukai melalui kabar beranda teman mereka. Dampak dari cara pencarian seperti ini adalah munculnya ekspektasi, bahwa mereka bisa menghubungi sebuah bisnis atau merek semudah seperti menghubungi teman mereka.

Menjadi bisnis yang mudah dihubungi dapat berarti perbedaan antara pertumbuhan dan situasi stagnan. Mari lihat kisah dari Bubble Tea Club -sebuah usaha kecil di Australia. Pam Yip dan Jenny Le kehilangan pekerjaan mereka pada 2020 dan berpikir untuk memulai bisnis Do-it-Yourself bubble tea. Mereka meluncurkan bisnis tersebut di Facebook dan Instagram, menggunakan foto dan video sederhana untuk bercerita tentang bisnis mereka dan terhubung dengan pelanggan melalui perpesanan. Dalam kurun waktu setahun, mereka telah tumbuh menjadi bisnis jutaan dolar dan mampu memperoleh pendanaan untuk mengembangkan bisnis.

3. Mega Sale Days

Semakin hari, acara-acara seperti ini mulai menggabungkan elemen hiburan dan berbelanja. Saya berbicara dengan Sapna Nemani, Chief Product and Solutions Officer, Publicis Groupe, untuk Asia Pasifik, yang mengidentifikasi tiga hal utama dari tren ini. Pertama adalah bahwa Mega Sale Days merupakan fase paling awal bagi konsumen yang melakukan belanja online untuk pertama kali. Kedua, ini bukan lagi tentang potongan harga, orang-orang memilih sebuah merek karena nilai-nilai dan visinya, serta keseluruhan pengalaman konsumen yang semakin sosial dan kaya akan interaksi. Melihat hal tersebut, Sapna menyarankan kliennya untuk membuat perencanaan yang matang untuk keseluruhan aktivitas dan bukan hanya berfokus pada hari penjualan. Karena hal ini bukan hanya soal potongan harga, penting untuk menciptakan nilai bagi sebuah merek. Ini dapat dilakukan dengan melihat secara seksama fase-fase penting dalam proses pencarian oleh konsumen.

4. Kreator

Dengan situasi pandemi yang masih berlangsung, orang-orang harus tetap tinggal di rumah dan menemukan cara untuk mendapatkan hiburan. Konten-konten yang berkaitan dengan aktivitas di rumah meningkat dengan beragam topik dan format, seperti tutorial memasak, aktivitas olahraga bersama keluarga, dan tentunya, munculnya kreator di bidang keuangan dan bisnis.

Menurut data dari AnyMind research, jumlah influencer makro (dengan 100.000 hingga 1 juta pengikut) di Asia Pasifik tumbuh sebesar 66 persen selama 2021, khususnya di Indonesia, Jepang, Filipina, Taiwan dan Thailand. Berdasarkan data dari CB Insights, ekonomi kreator global telah membukukan rekor sebesar USD 1,3 miliar dalam hal pendanaan di tahun 2021 saja, hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun 2020. Kreator adalah bentuk media baru yang lebih beragam. Mereka menjadi merek diri mereka sendiri, dan mampu menghasilkan tingkat interaksi yang menjadikan mereka saluran ritel yang penuh kekuatan. Di tahun 2022, kita akan melihat banyak merek berkolaborasi atau menciptakan produk bersama kreator.

5. Video

Penonton video digital di Asia Pasifik akan mencapai lebih dari 2 miliar di 2022, setahun lebih awal dari yang diprediksikan, menurut data dari eMarketer. Di platform kami, video menjadi cara utama bagi orang-orang untuk menggunakan produk kami dan mengekspresikan diri mereka.

Ketika Anda melihat bentuk dan format video, video durasi pendek seperti Reels tumbuh sangat cepat, dan menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan interaksi di Instagram. Jadi, bagaimana bisnis harus merespons tren ini? Temukan tujuan bisnis, apakah itu ingin membangun merek atau meningkatkan pengalaman berbelanja, mulailah dari situ.

Mulai dari tag produk yang memampukan Anda untuk membeli secara langsung dari video hingga menjajal produk sebelum membelinya dengan menggunakan AR. Bisnis kini memiliki banyak cara untuk menjangkau orang dengan video di seluruh teknologi-teknologi Meta, mulai dari iklan di Messenger, In-Stream Ads dan Instant Experiences.