Find Us On Social Media :

Promosikan Wisata dengan Konsep Smart City, Begini Strategi yang Dapat Diterapkan

By Tim Konten, Selasa, 14 Desember 2021 | 11:43 WIB

Penyelenggaraan Solo International Performing Arts (SIPA).

Pendekatan pembangunan berbasis smart city kini tengah digencarkan untuk mempromosikan potensi wisata di kabupaten/kota. Oleh sebab itu, Gerakan Menuju Smart City 2021 difokuskan untuk kabupaten/kota di kawasan destinasi pariwisata prioritas dan ibu kota negara baru.

Sebagai informasi, Gerakan Menuju Smart City adalah program yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada 2017. Program tahunan tersebut diselenggarakan untuk membimbing kota dan kabupaten dalam menyusun pembangunan berbasis smart city.

Strategi penerapan pembangunan berbasis smart city untuk mempromosikan potensi wisata sudah dapat dilihat di calon ibu kota negara (IKN) baru, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Semenjak ditetapkan sebagai IKN baru, Balikpapan berbenah diri. Setelah menegaskan posisinya sebagai kota jasa, perdagangan, dan penghasil minyak, pemerintah kota setempat melakukan pembenahan juga di sektor pariwisata.

Baca Juga: Bangkitkan Sektor Pariwisata, Kabupaten Simalungun Andalkan Pendekatan Smart City

Pembenahan tersebut diharapkan dapat menarik banyak wisatawan untuk berkunjung. Langkah pertama yang dilakukan Kota Balikpapan adalah meluncurkan logo kota yang baru pada 2020.

Logo tersebut kemudian disematkan pada setiap lokasi wisata, sarana dan prasarana wisata, bus pariwisata, serta suvenir. Logo tersebut tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga penegasan citra Balikpapan yang dapat mengundang publik untuk berkunjung.

Setelah itu sejumlah pembenahan infrastruktur transportasi dilakukan.  Saat ini, wisatawan yang berkunjung ke Balikpapan dapat dengan mudah mengelilingi kota dan mampir ke obyek wisata.

Pasalnya, Pemkot Balikpapan menyediakan bus Balikpapan City Tour yang dapat mengantar wisatawan keliling ke titik-titik pemberhentian yang jadi daya tarik kota. Misalnya, Kawasan Niaga Klandasan, Stadion Batakan, dan Pantai Manggar Segara Sari.

Kemudian setiap destinasi wisata juga dibenahi. Tak hanya mempermudah akses, Pemkot Balikpapan juga meningkatkan standar fasilitas bagi wisatawan di setiap destinasi wisata.

Selain itu, pelaku usaha wisata juga dibina agar dapat memiliki keterampilan hospitality yang lebih baik. Kemudian, ada pula pelatihan bagi pembuat kue, peracik kopi, dan pengrajin suvenir yang tujuannya meningkatkan kualitas produk sehingga bisa dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan.

Semua yang dilakukan oleh Pemkot Balikpapan tersebut merupakan contoh dari penerapan city branding. Adapun city branding merupakan salah satu bagian dari langkah pembangunan berbasis smart city.

Baca Juga: Kabupaten Morotai: Promosi Wisata Sejarah Morotai lewat Smart City

Contoh lain smart city branding dapat dilihat di Kota Surakarta. Sadar akan potensi budaya yang dimiliki, Pemerintah Kota Surakarta mengadakan festival seni tari, musik, dan teater, Solo International Performing Arts (SIPA). 

Tahun ini, SIPA Festival diadakan pada awal Oktober 2021 secara hybrid.  atau memadukan pertunjukan offline dan online. Festival tersebut berlangsung secara offline, kemudian ditayangkan secara online melalui kanal Youtube dan media sosial. Dengan demikian, masyarakat dari mana saja bisa menikmati pertunjukan.

Memerlukan strategi yang jelas

Ada banyak cara lain yang dapat dilakukan oleh kabupaten/kota citra kota atau obyek wisata melalui pendekatan city branding. Ada yang membutuhkan biaya, ada pula yang lebih membutuhkan kejelian dan keuletan.

Namun, satu hal yang terpenting adalah memiliki strategi city branding yang jelas, mulai dari mengidentifikasi potensi yang dimiliki sampai target pasar yang ingin disasar.

Strategi peningkatan citra kota inilah yang akan dibahas pada Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 yang akan diselenggarakan di ICE BSD, Kamis (14/12/2021).

Baca Juga: Kabupaten Pakpak Bharat: Manfaatkan Alam untuk Destinasi Pariwisata

Forum tersebut akan dihadiri oleh perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), serta pakar marketing Hermawan Kartajaya sebagai narasumber.

Diskusi ini diharapkan dapat membuka perspektif baru terkait strategi meningkatkan citra kota dengan efektif dan efisien. Simak diskusinya dengan mengikuti acara Penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021 melalui link ini atau ikuti diskusinya di sini.