Bekerja sama dengan Kemendikbud Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi), Schneider Electric menyelenggarakan Electrical Education Program & Competition (EEPC).
EEPC adalah program pendidikan dan pelatihan vokasi secara daring yang diperuntukkan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan spesifikasi jurusan kelistrikan.
Program ini difokuskan pada pengembangan kompetensi para calon ahli listrik Indonesia menghadapi era Home of The Future.
Melalui program EEPC, Schneider Electric berbagi wawasan mengenai tren konsep perumahan masa depan yang semakin terkoneksi dan cerdas, dan kompetensi digital yang dibutuhkan ahli listrik di masa mendatang.
Selama mengikuti EEPC yang berlangsung 5 minggu ini, para siswa/i SMK memperoleh pembekalan teknis mencakup instalasi listrik termasuk energi terbarukan & panel surya, instalasi perangkat rumah pintar, sistem keamanan dan perlindungan listrik, hingga desain dan instalasi software pengelolaan listrik seperti EcoStruxure Power untuk perumahan.
Para peserta juga memperoleh pembekalan soft skill seperti membuat CV yang menarik, mempersiapkan wawancara kerja, serta mengenal budaya kerja.
Di akhir sesi pelatihan, para peserta memperoleh kesempatan untuk mengikuti kompetisi dengan mempresentasikan ide-ide kreatifnya terkait desain sistem keamanan listrik, dan desain rumah masa depan.
Farhan Lucky, Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia menyampaikan “Pemanfaatan teknologi digital dan (IoT) Internet of Things di sektor perumahan ke depannya akan terus meningkat. Berbagai perangkat dan peralatan listrik rumah akan semakin terkoneksi dan saling berbicara satu sama lain. Membangun ekosistem rumah yang lebih cerdas dan berwawasan untuk memberikan kenyamanan, personalisasi dan keamanan yang lebih kepada para penghuninya. Tidak hanya itu, ke depannya penetrasi energi terbarukan seperti panel surya di sektor perumahan juga akan semakin diminati.:
“Tren ini tentunya harus didukung dengan desain dan instalasi kelistrikan yang tepat guna dan aman. Dengan latar belakang ini, Schneider Electric berinisiatif menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan yang difokuskan pada pengembangan kompetensi ahli listrik untuk menunjang kebutuhan home of the future ini,” tambah Lucky.
Berhasil Raih Rekor MURI
Diselenggarakan pada 21 Oktober hingga 18 November 2021, EEPC telah diikuti oleh sekitar 4500 siswa/i SMK dari 126 SMK di seluruh Indonesia.
Menjadikannya program webinar kelistrikan kepada siswa/i SMK dari provinsi terbanyak di Indonesia, yang memperoleh penghargaan dari MURI.
Adapun penganugerahan “Webinar Kelistrikan kepada siswa SMK dari provinsi terbanyak” oleh MURI diberikan oleh Awan Rahargo, Wakil Direktur Operasional MURI bersama dengan Andre, Customer Relation Manager MURI kepada M. Farhan Lucky, Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia.
Penganugerahan itu juga secara langsung isaksikan oleh Arfah Laidiah Razik, SH. MA, Kepala Subbag Tata Usaha, Direktorat SMK Kemendikbud Ristek dan Supriyono M.Si, Kepala BBPPMPV BMTI, Kemendikbud Ristek.
Melalui EEPC ini, para siswa/i diajarkan beberapa skill teknis seperti instalasi listrik, pengembangan otomatisasi instalasi kelistrikan dalam aplikasi IoT (internet of things), energi terbarukan serta mempelajari praktek-praktek terbaik terkait konsep smart home,” ujar Supriyono M.Si, Kepala BBPPMPV BMTI.
“Harapannya dengan adanya program pendidikan dan pelatihan yang diinisiasi langsung oleh pelaku industri seperti ini dapat benar-benar membantu SDM vokasi dalam menyelaraskan kompetensinya dengan kebutuhan DUDI (dunia usaha dan dunia industri). Kami akan terus merangkul para pemimpin dan pelaku industri seperti Schneider Electric untuk menciptakan talenta-talenta muda yang berkualitas dan berdaya saing tinggi,” lanjut Supriyono.
Baca Juga: 3 Indonesia Adopsi Teknologi Schneider Electric untuk Modernisasi Data Center-nya
Baca Juga: Hati-Hati dengan Aplikasi yang Mengatasnamakan Schneider Electric