Find Us On Social Media :

EWINDO Dukung Sistem Pertanian Berbasis Data dengan Teknologi Microsoft

By Rafki Fachrizal, Jumat, 24 Desember 2021 | 11:45 WIB

Ilustrasi Pekerja EWINDO Sedang Melakukan Pengamatan Tanaman di Lahan Petani Produksi Benih.

Perusahaan produsen benih hortikultura PT East West Seed Indonesia (EWINDO) menggandeng Microsoft untuk mempercepat transformasi digital di semua lini perusahaan.

“Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik 2020, pertanian menjadi sektor penyumbang Produk Domestik Bruto terbesar kedua di Indonesia dengan 13%. Hal ini menunjukkan betapa krusialnya peran pertanian bagi Indonesia, terlebih untuk ketahanan dan pemulihan ekonomi di tengah serta pasca pandemi,” ujar Glenn Pardede, Managing Director PT East West Seed Indonesia.

“Kini, dengan transformasi digital di seluruh industri menjadi sebuah arahan utama bagi Indonesia, percepatan digitalisasi pertanian pun menjadi sangat penting karena dapat semakin memberdayakan ekonomi digital Indonesia, yang diprediksi tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030 mendatang,” lanjut Glenn.

Melihat besarnya potensi tersebut bagi peningkatan kesejahteraan petani, EWINDO mulai mempercepat transformasi digital perusahaan dengan menggandeng Microsoft di awal tahun 2021.

Memanfaatkan teknologi berbasis cloud sebagai pusat transformasi, EWINDO memulai percepatan transformasi digital ini dengan mengembangkan sistem agrikultur berbasis data.

Mulai dari kegiatan riset perusahaan dalam menghasilkan benih berkualitas, penyimpanan dan visualisasi data, hingga pendistribusian benih ke jutaan petani yang tersebar di seluruh area di Indonesia.

“Kami percaya, data memainkan peranan yang semakin penting dewasa ini. Dalam melakukan riset misalnya, kami mengumpulkan banyak sekali data – mulai dari data sekuen DNA tomat yang berukuran sekitar 950 juta pasang basa (950 Mega Basepair) hingga data sekuen DNA cabai yang berukuran sekitar 3,5 miliar pasang basa (3,5 Giga Basepair). Dari situ, kami melakukan proses pengolahan big data untuk mengidentifikasi marka genetik yang membantu menghasilkan benih berkualitas,” ungkap Glenn.

Selama ini, proses tersebut dapat memakan waktu sekitar 24 jam karena pengolahan data perlu dilakukan on premise.

Namun, setelah bertransformasi bersama Microsoft dengan memanfaatkan teknologi cloud, khususnya melalui Microsoft Genomics dan Azure High-Performance Computing, pengolahan data ini dapat dipangkas menjadi sekitar 5 jam.

“Insights yang dapat kami tarik pun mampu dilakukan secara lebih mendalam, termasuk dengan memanfaatkan data-data riset sebelumnya. Hasilnya, kami dapat terus menyediakan benih lokal mutakhir yang dapat menghasilkan sayuran berkualitas, sehingga membantu meningkatkan kualitas panen para petani di Indonesia dan berkontribusi terhadap kesejahteraan mereka,” jelas Glenn lagi.

Contoh lain mengenai pentingnya memanfaatkan pertanian berbasis data ada di bidang penyimpanan serta visualisasi data. Memanfaatkan Azure Datawarehouse dan Power Business Intelligent (BI).

Kombinasi kedua teknologi ini memungkinkan EWINDO untuk mengintegrasikan seluruh data hanya pada satu platform saja, mengidentifikasi masalah, dan mengambil keputusan secara cepat dan akurat. Misalnya, untuk memprediksi permintaan pasar.

Selain itu, teknologi berbasis cloud juga mampu memberikan fleksibilitas yang mendorong kreativitas pekerja.