Find Us On Social Media :

Kabupaten Halmahera Utara: Smart City untuk Membangkitkan Kembali Potensi Wisata

By Administrator, Selasa, 4 Januari 2022 | 12:30 WIB

Area Tanjung Bongo berada di desa Pune, Kecamatan Galela, Halmahera Utara.

Matahari bersinar cerah di siang hari, menyinari bebatuan karang hitam saat kapal nelayan bercadik perlahan menyusuri sela-sela bebatuan.

Jernihnya air laut memperlihatkan keindahan warna-warni karang di bawah laut pada kedalaman 2-3 meter.

Gugusan beberapa atol atau pulau karang kecil yang ditumbuhi beberapa tanaman pun bisa terlihat di beberapa tempat.

“Biasanya setiap hari bisa 5-6 kali saya mengantarkan tamu ke Tanjung Bongo ini. Apalagi kalau hari Sabtu dan Minggu, bisa lebih sering lagi. Tapi sejak pandemi ini, bisa beberapa hari tidak ada tamu yang datang.” ucap Samsul, salah satu pengemudi kapal nelayan yang biasa disewakan dari sekitar pantai Galela menuju ke Tanjung Bongo. 

Wisata Pendukung Morotai

Area Tanjung Bongo berada di desa Pune, Kecamatan Galela, Halmahera Utara. Jarak tempuh dari pelabuhan Galela dengan menggunakan kapal hanya sekitar 5 menit dengan biaya Rp20.000 (Pulang-Pergi) per orang.

Area Tanjung Bongo adalah salah satu destinasi wisata unggulan yang dipersiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara untuk mendukung destinasi wisata prioritas Morotai. Di sini, selain keindahan gugusan pulau-pulau kecilnya, pengunjung juga bisa melakukan snorkeling dan diving.

Ada beberapa titik di sekitar Tanjung Bongo yang memiliki spot diving dari bangkai kapal perang dunia ke II yang karam.

“Itu sebabnya disini kami mulai membangun beberapa cottage untuk menginap sehingga pengunjung bisa berlama-lama tinggal di Tanjung Bongo untuk melakukan aktivitas diving dan snorkeling. Ke depannya akan kami bangun juga dive center di Galela,” jelas Jenny Magrecia, Kepala Seksi Promosi Pariwisata Daerah dari Dinas Pariwisata Kabupaten Halmahera Utara.

Kendala Aksesibilitas

Bupati Halmahera Utara, Frans Manery mengungkapkan, kendala utama yang dihadapi Kabupaten Halmahera Utara saat ini adalah akses jalan yang masih belum memadai. 

“Kami di periode pertama baru mampu menghubungkan semua desa yang ada di daratan besar ini bisa dijangkau dengan transportasi darat. Akses ke wilayah utara itu baru terbuka 2 tahun kemarin. Jadi, masih banyak destinasi wisata yang tersimpan di sini yang belum tereksplorasi karena kendala akses jalan ini.” ungkapnya saat ditemui langsung di ruangan kantornya.

Frans Manery berharap lewat program Smart City, kabupaten Halmahera Utara akan mampu mempersiapkan dan meningkatkan infrastruktur pariwisata dengan lebih baik.