Find Us On Social Media :

Kaspersky Ungkap Risiko Keamanan Data Pribadi Pasien pada Telehealth

By Liana Threestayanti, Rabu, 5 Januari 2022 | 13:00 WIB

Ilustrasi telehealth, telemedisin, telemedicine.

Hampir sepertiga penyedia layanan kesehatan membahayakan informasi pribadi pasien saat konsultasi melalui telehealth.

Fakta ini terungkap dalam penelitian global yang dilakukan Kaspersky baru-baru ini. 

Sejak transisi massal ke kesehatan digital, para penyedia layanan medis memikul tanggung jawab lebih besar dalam pengamanan data.

Perlindungan data di sini bukan hanya dari ancaman eksternal tapi juga internal. Ya, pelanggaran data tidak selalu terjadi sebagai akibat aksi para pelaku kejahatan siber. Tak jarang, informasi dikompromikan justru oleh pihak internal.

Penelitian Kaspersky menunjukkan bahwa hanya 17 persen penyedia layanan kesehatan meyakini sebagian besar dokter mereka yang melakukan sesi jarak jauh memiliki wawasan penuh tentang perlindungan data pasien.

Ini terlepas dari kenyataan bahwa sebanyak 70% organisasi medis telah mendedikasikan pelatihan kesadaran keamanan TI.

Fakta lain yang terungkap adalah sebanyak 54 persen responden mengakui bahwa beberapa dokter mereka melakukan sesi jarak jauh menggunakan aplikasi yang tidak dirancang khusus untuk telehealth, seperti FaceTime, Facebook Messenger, WhatsApp, Zoom, dan lain-lain.

Padahal melakukan telehealth dengan aplikasi yang tidak diperuntukkan bagi perawatan kesehatan mengandung risiko keamanan.  

"Aplikasi telehealth secara khusus dirancang dan disertifikasi untuk melindungi data pribadi yang sensitif. Dengan melewatkan perlindungan tingkat tinggi seperti ini berarti berisiko kehilangan kepercayaan, tindakan disipliner, dan konsekuensi yang cukup besar. Mereka yang gagal menerapkan alat yang tepat, juga dapat melanggar persyaratan untuk telehealth dan kehilangan fitur telehealth yang dibuat secara khusus, seperti integrasi untuk catatan pasien atau berbagi data langsung secara aman dari perangkat jarak jauh," jelas Dr. Peter Zeggel, CEO arztkonsultation.de, penyedia telehealth di Jerman.

Di sisi lain, menurut penelitian Kaspersky, 67 persen dari penyedia layanan kesehatan percaya bahwa pengumpulan lebih banyak informasi pribadi adalah penting bagi sektor kesehatan demi pengembangan industri lebih lanjut, misalnya untuk melatih AI dan memastikan diagnosis yang andal.

Hal ini menegaskan pentingnya para penyedia layanan kesehatan memperkuat langkah-langkah keamanan siber untuk mempersiapkan era baru kedokteran digital.

Menurut Prof. Chengyi Lin, Profesor Strategi Afiliasi di INSEAD dan pakar terkemuka dalam transformasi digital, kehati-hatian dalam menyusun, mengelola, dan mengatur data kesehatan yang sensitif dapat mempercepat evolusi kesehatan digital.