Find Us On Social Media :

Suku Bajo, Pengembara Laut di Kabupaten Wakatobi

By Administrator, Jumat, 7 Januari 2022 | 17:45 WIB

Rumah Suku Bajo Sampela.

Menurut Alisah (70), salah satu warga Suku Bajo yang kami temui di teras rumah panggungnya, ada 99 keluarga yang menetap di sini. Mereka tinggal di rumah kayu di atas laut atau timbunan batu karang.

Mereka bergerak ke sana sini dengan menggunakan leppa, sampan kayu kecil, atau katinting, perahu kayu yang dilengkapi mesin motor. 

Kekhasan cara hidup Suku Bajo ini menjadi daya tarik tersendiri. Banyak peneliti yang datang ke sini.

Bahkan, film “Laut Bercermin” yang dibintangi Reza Rahardian dan Atiqah Hasiholan pun mengambil setting budaya suku ini.

Jika dikembangkan dengan lebih optimal, kampung Suku Bajo ini dapat menjadi salah satu objek wisata andalan Kabupaten Wakatobi, mendampingi wisata bawah lautnya yang sudah mendunia.

Potensi wisata inilah yang akan coba diangkat dalam Gerakan Menuju 100 Smart City untuk Destinasi Wisata Prioritas dan Ibukota Negara.

Melalui gerakan ini, pemerintah Kabupaten Wakatobi akan mendapat dampingan untuk berinovasi serta memanfaatkan teknologi dan potensi yang ada demi kemajuan daerahnya.

Anak-anak Suku Bajo yang dari kecil sudah diajari cara menyelam oleh orang tuanya.

Mencoba Memberdayakan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Wakatobi sebenarnya telah melakukan beberapa hal untuk meningkatkan wisata Suku Bajo.

Misalnya saja dengan membangun homestay ataupun mengajari warga bahasa Inggris sehingga mereka bisa menjadi guide di perkampungannya. Tujuannya agar mengangkat taraf hidup masyarakat.

“Wakatobi ini  kita rancang tidak dengan hotel-hotel, tapi dengan homestay yang dimiliki masyarakat. Termasuk di Suku Bajo. Sehingga distribusi pendapatan ada di masyarakat,” tutur Bupati Wakatobi, H. Haliana, SE.