Find Us On Social Media :

NetApp: 77% Perusahaan Akan Gunakan Hybrid Cloud, Ini Alasannya

By Liana Threestayanti, Senin, 17 Januari 2022 | 21:55 WIB

Ilustrasi hybrid cloud

Sebanyak 77 persen pengambil keputusan di bidang TI mengemukakan rencana mereka untuk mengoperasikan bisnisnya di lingkungan hybrid cloud, menurut hasil survei terbaru NetApp.

Rencana ini dilatarbelakangi tuntutan bisnis untuk berinovasi dengan lebih cepat. Di saat yang sama perusahaan juga harus mengoptimalkan operasi dan menurunkan biaya infrastruktur.

Ronen Schwarts, General Manager and Senior Vice President, Cloud Volumes, NetApp menegaskan bahwa kecepatan adalah tolok ukur baru saat ini.  

"Para pemimpin TI di mana pun mempercepat upaya transformasi digital yang membutuhkan lebih banyak kecepatan dan fleksibilitas agar tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan dan memberikan dampak bisnis secara langsung," ujarnya. 

Menurut Ronen Schwarts, banyak perusahaan menganut model cloud hybrid agar mereka dapat meningkatkan sumber daya TI secara efektif untuk mendukung aplikasi dan beban kerja penting dalam bisnis. Dan NetApp menyediakan solusi multi-cloud hybrid untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Ada tiga poin penting dari survei NetApp yang  berjudul "2021 Hybrid Cloud Enterprise Customer Adoption”.

1. Hybrid cloud adalah masa depan

Seperti disebutkan sebelumnya, lebih dari tiga perempat responden memiliki rencana untuk mengoperasikan lingkungan hybrid cloud di masa depan. Sementara 17 persen responden berharap dapat memindahkan semua operasional TI-nya ke public cloud.

Menurut para responden, ada beberapa manfaat bisnis terpenting yang dapat mereka raih dengan mengadopsi hybrid cloud, yaitu inovasi lebih cepat (26%); peningkatan respons terhadap pelanggan (25%); dan peningkatan kolaborasi (22%).

2. Fleksibilitas infrastruktur, pendorong utama strategi hybrid cloud 

Jawaban para responden mengungkapkan bahwa alasan utama mereka mengoperasikan model hybrid cloud adalah meningkatkan fleksibilitas dan skala infrastruktur (27%). 

Desain hybrid cloud dikatakan memungkinkan tim TI mendapatkan akses ke teknologi baru dan sesuai permintaan yang ditawarkan oleh public cloud, tapi tetap bisa  memanfaatkan sistem lama yang berjalan dengan baik. 

Dua alasan lain untuk mengadopsi hybrid cloud adalah optimalisasi biaya (21%)  dan meningkatkan akses terhadap data (13%).

3. Perlindungan terhadap data adalah use case terpopuler 

Perlindungan data, termasuk pemulihan dari bencana, cadangan data, dan pengarsipan, adalah kasus penggunaan hybrid cloud paling populer di antara responden. 

Sebanyak 29 persen responden menyatakan bahwa mereka menggunakan hybrid cloud untuk perlindungan data saat ini atau berencana dalam 24 bulan ke depan. 

Namun, para responden mengindikasikan bahwa mereka juga memanfaatkan hybrid cloud untuk production. Sebanyak 20 persen responden saat ini mengintegrasikan sumber daya lokal dan cloud untuk mendukung beban kerja yang sama. 

Salah satu pengadopsi hybrid cloud adalah Siemens Healthineers. Global Head of Hybrid Cloud, Siemens Healthineers, Rohit Agrawal mengemukakan alasan perusahaan untuk mengadopsi hybrid cloud, yaitu fleksibilitas dan kecepatan untuk secara efektif mengelola data yang dihasilkan di seluruh fasilitas manufaktur global dan lokasi pengembangan setiap hari. Kemampuan ini, menurut Rohit, akan mempercepat waktu untuk memperoleh insight yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan dengan lebih baik.  

"Solusi cloud hybrid dari NetApp membantu kami merampingkan operasional pusat data dan menjaga biaya tetap terkendali, dengan kemampuan untuk memusatkan, mengelola, serta mengamankan data dan aplikasi yang sangat penting," ucap Rohit Agrawal.