Ketiga, Exhibition. Pameran yang memfasilitasi startup energi bersih yang telah tergabung dalam program inkubasi dan akselerasi New Energy Nexus Indonesia untuk menunjukan inovasi mereka.
Startup energi bersih, dan climate innovation yang belum tergabung dalam portofolio New Energy Nexus Indonesia dapat menghubungi New Energy Nexus Indonesia untuk keterangan lebih lanjut.
Terakhir, Workshop. Sesi diskusi interaktif yang membahas tentang energi bersih, climate solutions, dan topik sejenis lainnya yang terbuka untuk umum. Workshop akan diselenggarakan pada 1 - 2 Juni 2022 di Jakarta.
Konferensi Pers [RE]Spark 2022: Accelerating Transition, Igniting Innovation, pada Rabu (19/1/22)
Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia memiliki potensi energi bersih terbarukan yang mencapai 400.000 Mega Watt (MW) di tahun 2021.
Jika diasumsikan daya terpasang satu rumah sebesar 450 volt ampere (VA), maka kapasitas EBT yang dimiliki negara ini mampu mengaliri listrik kurang lebih 800 juta rumah penduduk.
“Saat ini Indonesia telah bergabung dengan negara-negara lain untuk mengurangi emisi karbon, dan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam sektor energi terbarukan, dan kami di Kementerian ESDM terus berupaya untuk mengembangkannya,” jelas Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.
“Karena dengan megembangkan energi terbarukan, tercipta pula lapangan kerja yang akan menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Selamat dan sukses untuk terselenggaranya [RE]Spark 2022,” lanjutnya.
Arka Wiriadidjaja, Market Development Director General Electric Indonesia serta sebagai juri dalam Festival Energi Bersih [RE]Spark, menyatakan bahwa diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di Indonesia.
“Diadakannya Festival [RE]Spark oleh New Energy Nexus Indonesia merupakan awal yang baik untuk memulai diskusi dan meningkatkan kesadaran generasi muda dan entrepreneur masa depan akan pentingnya beralih ke energi bersih terbarukan, demi keberlangsungan kita bersama,” Arka menambahkan.
Baca Juga: Studi: Teknologi Digital Bantu Perusahaan Kurangi Emisi Hingga 19%