Find Us On Social Media :

Aktor Ancaman Siber Bluenoroff Targetkan Startup Cryptocurrency

By Rafki Fachrizal, Senin, 24 Januari 2022 | 11:00 WIB

Ilustrasi Dompet Cryptocurrency

Pakar Kaspersky telah menemukan serangkaian serangan oleh aktor ancaman persisten tingkat lanjut (APT) BlueNoroff terhadap perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia yang mengakibatkan kerugian cryptocurrency besar bagi para korban.

Kampanye tersebut dijuluki sebagai SnatchCrypto, ditujukan untuk berbagai perusahaan rintisan (startup) yang berkecimpung dalam industri cryptocurrency dan kontrak pintar, DeFi, blockchain, dan industri fintech (financial technology).

Dalam kampanye terbaru BlueNoroff, penyerang secara halus memanfaatkan kepercayaan karyawan yang bekerja di perusahaan yang ditargetkan dengan mengirimkan mereka backdoor Windows berfitur lengkap dengan fungsi pengawasan yang berkedok "kontrak" atau file bisnis lainnya.

Untuk meraup dompet kripto korban, penyerang telah mengembangkan sumber daya yang luas dan berbahaya seperti: infrastruktur kompleks, eksploitasi, dan implan malware.

BlueNoroff merupakan bagian dari grup Lazarus yang lebih besar dan menggunakan struktur lebih beragam hingga teknologi serangan yang canggih.

Grup APT Lazarus dikenal karena serangan terhadap bank dan server yang terhubung ke SWIFT, dan bahkan terlibat dalam pembuatan perusahaan palsu untuk pengembangan perangkat lunak cryptocurrency.

Klien yang tertipu kemudian menginstal aplikasi yang tampak sah dan, setelah beberapa saat, mereka menerima pembaruan backdoor.

Sekarang, cabang Lazarus ini telah beralih ke penyerangan terhadap startup cryptocurrency.

Karena sebagian besar bisnis cryptocurrency adalah perusahaan rintisan kecil atau menengah, mereka tidak dapat menginvestasikan banyak biaya ke dalam sistem keamanan internal mereka.

Kelompok kejahatan siber memahami celah tersebut dan memanfaatkannya dengan menggunakan skema rekayasa sosial yang kompleks.

Untuk mendapatkan kepercayaan korban, BlueNoroff berpura-pura menjadi perusahaan modal ventura yang sudah ada.

Peneliti Kaspersky menemukan lebih dari 15 bisnis ventura, yang nama merek dan nama karyawannya disalahgunakan selama kampanye SnatchCrypto.

Pakar Kaspersky juga percaya bahwa perusahaan asli tidak memiliki keterlibatan dengan email atau serangan terkait.