Perusahaan teknologi joint venture nasional antara Gojek dengan TBS Energi Utama, Electrum menjalin kesepakatan dengan Gogoro untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicles/EV) di Indonesia.
Gogoro sendiri adalah perusahaan teknologi global dalam ekosistem baterai swap. Gogoro pun kerap menghadirkan inovasi untuk mendesain kendaraan listrik, baterai pintar, dan layanan advanced cloud, serta pengelolaan ketersediaan dan keamanan baterai.
Direktur Electrum dan CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud upaya Gojek mendukung rencana pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri kendaraan listrik yang terintegrasi.
"Kerja sama ini merupakan keberlanjutan dari kolaborasi antara Gojek dengan Gogoro yang telah berlangsung setahun terakhir dengan mengadakan sejumlah uji coba motor listrik dan baterai swap di Jakarta," ujarnya.
"Kolaborasi antara Gojek dan Gogoro telah dimulai sejak tahun lalu. Kami melakukan uji coba komersial ratusan motor listrik di Jakarta Selatan dan telah berjalan dengan baik," kata Kevin.
Kolaborasi itu merupakan wujud dari upaya Gojek dan TBS Energi Utama untuk menghadirkan Zero Emissions di 2030 mendatang. Kolaborasi juga bertujuan agar transisi 100 persen kendaraan listrik roda dua dapat terjadi pada 2030.
"Kami antusias memperkuat kolaborasi yang telah berjalan ini melalui MoU antara Electrum dan Gogoro, dan bersama-sama mencari cara baru untuk menjadikan EV sebagai gaya hidup sehari-hari di Indonesia. Untuk bergerak maju, kita harus melakukan perubahan," pungkasnya.
"Kami yakin, kolaborasi dengan Gogoro dapat memperkuat posisi kami untuk mengubah kebiasaan berkendara masyarakat Indonesia serta mentransformasi seluruh armada kami di Gojek pada 2030." kata Kevin.
Direktur Utama Electrum dan Wakil Direktur Utama TBS Pandu Sjahrir mengatakan, kolaborasi ini hadir untuk mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia. Karena itu, perlu kerja sama dengan perusahaan teknologi besar dunia, sehingga elektrifiaksi transportasi dapat berjalan maksimal.
"Untuk mewujudkan tujuan ambisius ini memerlukan penerapan teknologi dan proses bertaraf dunia, dan kami sangat senang dapat berkolaborasi dengan Gogoro yang merupakan pemimpin pasar dalam penyediaan solusi mobilitas dan energi yang efisien," kata Pandu dalam keterangan tertulisnya
Menurutnya, kolaborasi ini juga sejalan dengan misi perusahaan untuk memelihara alam melalui transportasi yang ramah lingkungan.
"Misi kami untuk memelihara lingkungan hidup dan masyarakat yang kami layani, serta berkontribusi pada kemandirian energi dan inisiatif iklim nasional," kata Pandu.
Sementara itu,CEO dan Chairman of the Board of Gogoro Horace Luke mengatakan, pihaknya sangat bersemangat dalam menjalin kerja sama dengan Gojek dan TBS. Selain mampu mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan, kerja sama ini juga dapat memperkenalkan platform baterai swap yang telah teruji ke pasar Indonesia.
"Kami bersemangat untuk memperluas kemitraan ini bersama Electrum, bekerja dengan pemerintah Indonesia untuk menerapkan teknologi dan model bisnis kami yang telah teruji mengatasi perubahan iklim dan memimpin transformasi ke listrik di Asia Tenggara," kata Horace.
Horace menjelaskan, perusahaan yang dipimpin olehnya telah memiliki banyak pengalaman dalam pengujian kendaraan dan baterai listrik, termasuk di Taiwan, dan telah memiliki lebih dari 450 ribu pengendara, 10 ribu stasiun pertukaran baterai di 2.300 lokasi, dan 250 juta baterai swap.
"Kami memulai Gogoro dengan visi untuk mengubah transportasi perkotaan dengan menghadirkan solusi melalui kendaraan listrik yang pintar dan berkelanjutan bagi masyarakat, baik untuk hari ini maupun generasi mendatang," kata Horace.