Find Us On Social Media :

Susul Meta dan Twitter, Begini Cara YouTube Raup Untung dari NFT

By Rizal, Sabtu, 29 Januari 2022 | 18:00 WIB

Ilustrasi YouTube

YouTube mengikut tren teknologi yang ada sekarang yaitu Non Fungible Token (NFT), menyusul Meta dan Twitter yang mengembangkan fitur NFT untuk platformnya.

Pengumuman itu diumumkan oleh CEO Youtube Susan Wojcicki saat mengungkapkan strategi perusahaan pada 2022.

CEO YouTube Susan mengatakan YouTube akan menerapkan dasar teknologi kripto termasuk NFT dan decentralized autonomous organizations (DAOs).

"Kami selalu fokus pada perluasan ekosistem untuk membantu kreator konten memanfaatkan teknologi baru seperti NFT dan terus memperkuat dan meningkatkan pengalaman kreator dan fans di YouTube," kata Wojcicki seperti dikutip Zdnet.

Nantinya, kreator YouTube dapat menjadikan klip video atau konten lainnya di Youtube sebagai NFT.

Tentunya, kebijakan itu akan menjadi sumber pendapatan bagi kreator dan YouTube karena Youtube akan mendapat bagian dari potongan penjualan NFT tersebut.

Penjualan NFT YouTube memiliki potensi yang besar, terutama untuk beberapa video yang paling unik.

Sebagai contoh, video asli "Charlie Bit My Finger" dijual sebagai NFT dan terjual 761.000 dolar AS atau sekitar Rp 10 miliar lebih dalam sebuah lelang. Video itu menjadi salah satu video di YouTube yang paling fenomenal karena viralitasnya.

Tak haya itu, YouTube berencana mengdopsi teknologi dasar kripto untuk mengakomodir pembuatan dan penjualan NFT dari konten di platform-nya.

Kendati demikian, Wojcicki belum merinci seperti apa nantinya fitur NFT yang akan hadir di YouTube.

Ikuti Jejak Twitter

Twitter belum lama ini meluncurkan fitur baru yang mengizinkan pengguna untuk menggunakan aset berupa gambar Non Fungible Token (NFT) sebagai foto profil mereka. Fitur ini resmi hadir untuk pengguna Twitter Blue atau Twitter versi berlangganan.