Find Us On Social Media :

Ini Prioritas Pengguna Ketika Memilih Layanan Dompet Digital

By Liana Threestayanti, Kamis, 3 Februari 2022 | 09:30 WIB

Ilustrasi Dompet Digital

Dalam studi terbaru Kaspersky, terungkap sejumlah harapan para pengguna pembayaran elektronik di kawasan Asia Tenggara. Apa prioritas pengguna ketika memilih layanan dompet digital atau e-wallet?

Menurut studi baru Kaspersky yang berjudul “Mapping a secure path for the future of digital payments in APAC” ini, pengguna pembayaran elektronik di Asia Tenggara makin menyadari pentingnya menjaga data keuangan mereka. Pengguna juga menginginkan ada fitur keamanan, seperti OTP, two-factor authentication, dan keamanan biometrik.

Dan saat memilih penyedia e-wallet seluler, keamanan tetap menjadi prioritas bagi pengguna pembayaran digital di Asia Tenggara. Lebih dari setengah (58%) mengatakan, mereka akan menggunakan e-wallet yang mencakup fitur keamanan ekstra, seperti sidik jari dan 2FA. 

Sementara itu, lebih dari sepertiga (37%) mengatakan, mereka akan menggunakan aplikasi perbankan atau dompet seluler dari penyedia yang belum pernah terlibat dalam kasus pelanggaran data atau serangan siber sebelumnya.

Sejumlah responden juga mengutarakan bahwa mobile e-wallet harus independen, yaitu dapat digunakan langsung oleh bank atau melalui pihak ketiga (42%) atau tertutup, terkait dengan merchant. Artinya, pengguna hanya dapat menggunakan dana untuk melakukan pembayaran pada transaksi yang dimulai dengan merchant tertentu (35%).

Responden juga memiliki pertimbangan lain dalam memilih perusahaan dompet digital. Sebanyak 49 persen responden juga akan melirik aplikasi yang menawarkan promo, cashback, biaya transfer yang lebih terjangkau; memberikan anonimitas – pengguna tidak perlu mengungkapkan detail kartu kredit ke terlalu banyak merchant (35%); menjadi bankless, di mana rincian rekening bank tidak diperlukan (25%); dan dibuat secara lokal (16%).

“Untuk mengembangkan strategi pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan, perusahaan pembayaran digital perlu mempertimbangkan beberapa harapan dan kebutuhan penggunanya. Sementara beberapa tindakan pencegahan tidak sepenuhnya baru dan telah ada selama beberapa waktu, penting untuk mempertimbangkan bagaimana fitur keamanan dapat diintegrasikan tanpa harus mengorbankan pengalaman pengguna. Studi kami menunjukkan bagaimana pelanggan semakin meminta pertanggungjawaban penyedia pembayaran digital atas keamanan keuangan mereka secara online, sehingga kami menyarankan perusahaan untuk menentukan celah keamanan siber di setiap tahap proses pembayaran mereka, dan menyesuaikan langkah-langkah TI yang tepat dengan cara yang dikalibrasi,” ujar Yeo Siang Tiong, General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky.

Kaspersky juga merekomendasikan penyedia pembayaran digital untuk mengadopsi langkah-langkah berikut agar tetap terhindar dari penipuan dan teknik kejahatan dunia maya yang terus berubah:

1.Memastikan penambalan dan pembaruan perangkat lunak yang cepat untuk mencegah musuh menembus sistem.

2.Menerapkan enkripsi tingkat tinggi untuk data sensitif dan menegakkan kredensial yang kuat dan autentikasi multifaktor.

3.Menggunakan perlindungan titik akhir (endpoint protection) yang efektif dengan kemampuan deteksi dan merespons ancaman untuk memblokir upaya akses; serta layanan perlindungan terkelola untuk penyelidikan serangan yang efisien dan respons para ahli.

4.Mengedukasi pelanggan dan karyawan tentang trik-trik yang mungkin digunakan oleh para penipu. Kaspersky menyarankan perusahaan bekerja sama dengan penyedia solusi yang diakui secara global dan dapat memastikan proses pembelajaran yang efisien, sehingga perusahaan dapat menghemat waktu dan memperoleh layanan yang berkualitas.