Find Us On Social Media :

Melongok Pertumbuhan Sejumlah Teknologi Enterprise pada Tahun 2022

By Cakrawala, Kamis, 10 Februari 2022 | 22:00 WIB

Ilustrasi prediksi tahun 2022.

Penulis: Santoso Suwignyo (Senior Director, Technical Services, VMware)

 

Pergantian tahun menjadi momen yang tepat untuk  meninjau sekaligus merencanakan dan melihat bagaimana pertumbuhan teknologi enterprise ke depan, serta peluang-peluang baru yang siap kita raih sepanjang tahun 2022 ini.

Satu hal yang bisa kita prediksikan adalah bahwa pengadopsian pendekatan multi-cloud akan terus berlanjut dan kian meriah pada tahun 2022. Multi-cloud menghadirkan keleluasaan bagi enterprise dalam mewujudkan strategi cloud terbaik dalam rangka turut mempercepat terwujudnya transformasi bisnis dan pengembangan aplikasi yang inovatif.

Untuk lebih jelasnya, berikut prediksi lengkap kami — VMware — tentang penerapan cloud, keamanan, aplikasi, anywhere workspace, serta blockchain pada tahun 2022.

Cloud

Hampir semua perusahaan sudah mengidentifikasi solusi-solusi yang mampu mendukung portabilitas aplikasi-aplikasi di cloud. Sementara, di sisi lain, sejumlah lingkungan lebih kondusif untuk mendukung migrasi aplikasi dibandingkan jenis lingkungan yang lain.

Adapun portabilitas data masih membawa tantangan tersendiri. Sistem storage tradisional tidak mampu menghadirkan pengalaman layaknya menggunakan cloud. Sistem berbasis peranti keras seperti itu punya banyak keterbatasan dalam pengembangan sumber daya. Akibatnya, data bisa terjebak dalam perangkat, kapasitas tidak bisa ditingkatkan, skalabilitas dan elastisitas terbatas, pengambilan keputusan untuk mengganti perangkat menjadi sangat rumit; belum lagi biayanya begitu tinggi.

Keterbatasan-keterbatasan tersebut hanya akan menjadi batu sandungan bagi industri yang kini tengah gencar beralih menuju era multi-cloud. Dalam kurun waktu dua tahun ke depan, kami prediksikan akan mulai muncul fabrikasi data terfederasi yang kompatibel dengan segala jenis cloud. Hal itu akan mendukung organisasi dalam memitigasi gravitasi data sebagai inhibitor kunci dalam mengoperasikan arsitektur multi-cloud.

Keamanan

Makin gencarnya penerapan segmentasi jaringan di organisasi sebagai upaya dalam rangka mengatasi merebaknya ransomware, membuat pelaku kejahatan siber harus putar arah mencari metode lain. Mereka memanfaatkan kredensial yang tepercaya agar bisa bergerak bebas di dalam jaringan.

Satu jenis serangan lihai yang ditargetkan untuk mencuri kredensial tersebut adalah menggunakan peranti-peranti native dan sudah diotorisasi, contohnya seperti PowerShell, sehingga aktivitas yang mereka lakukan seolah-olah aktivitas yang legal. Alhasil, mudah saja bagi mereka untuk memperoleh akses.

Begitu pelaku kejahatan siber sudah bisa bergerak dengan leluasa di seluruh jaringan yang ada di sebuah organisasi, kendali bisa diambil oleh mereka. Mereka bisa dengan mudah mengakses informasi sensitif milik pelanggan maupun data penting perusahaan.

Kemudian masuk jenis serangan ransomware dengan upaya pemerasan dua kali lipat alias double-extortion; penyerang dengan lihai melakukan exfiltration terhadap informasi sensitif perusahaan, dilanjutkan dengan melakukan enkripsi berkas korban, kemudian mengancam data korban akan diumbar apabila tidak memenuhi tuntutan mereka. Tidak saja organisasi yang menjadi korban dipaksa untuk membayar sejumlah uang tebusan agar berkas mereka bisa didekripsi, data juga tidak bisa dijual maupun diumbar ke publik oleh pihak-pihak di luar mereka.

Sejumlah kejadian serangan ransomware seperti Kaseya dan Colonial Pipeline sempat mencuat tahun lalu. Saya yakin penjahat siber akan meningkatkan upaya serangan mereka lebih jauh lagi pada tahun ini dengan menggunakan metode serangan double-extortion ransomware, tentunya memanfaatkan kredensial yang sudah berhasil mereka curi.

Kita berharap semua pihak bisa turut ambil bagian, dari perusahaan-perusahaan teknologi, komunitas sumber terbuka, akademisi, institusi pada bidang keamanan siber, sampai lembaga-lembaga pemerintah di seluruh dunia bisa bergandengan tangan dalam mengatasi tantangan tersebut. Kita pernah bersatu dalam upaya mengatasi tantangan bersangkutan, dan sudah pasti, kita perlu menggalangnya kembali.

Aplikasi

Tahun ini diperkirakan akan terlihat kemunculan sebuah perangkat yang bisa membawa peralihan pola-pola K8s (Kubernetes) ke domain-domain baru. Langkah itu bisa menjadi solusi atas permasalahan baru dan membawa perubahan dalam proses pengembangan, penerapan keamanan, sampai operasinya. K8s selama ini sukses digunakan sebagai infrastruktur terkontainerkan, bahkan punya pola penerapan yang cukup luas.

Kita juga akan melihat makin beragamnya sistem yang memanfaatkan model berbasis manifes yang sebelumnya dipopulerkan oleh K8s. Tahun ini kita akan melihat makin gencarnya transisi ke pengadopsian berbasis manifes, sekaligus menjadi penanda adanya peralihan dari penerapan model DevSecOps imperatif ke penggunaan layanan-layanan berbasis tujuan yang bisa diterapkan pada pendekatan deklaratif pada proses pengelolaannya.

Peralihan yang dimaksud akan menjadi titik balik di dunia teknologi informasi: beralih dari sistem yang menekankan pada penggunaan sensibilitas atas apa yang sedang dijalankan di sistem dan penyediaan API untuk mengubah apa yang tengah dijalankan; menuju penerapan sistem yang menggunakan manifes, kemudian proses rekonsiliasi kondisi aktual dijalankan sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Cara tersebut diharapkan dapat menjadi solusi atas tantangan-tantangan yang mereka hadapi selama ini, seperti di ranah AI/ML, pemrosesan berbasis stream, integrasi aplikasi, maupun di area-area lainnya tanpa perlu menggelontorkan investasi ‘full stack’ secara besar-besaran di platform.

Anywhere Workspace

Salah satu tren besar yang kita prediksikan menghiasi tahun 2022, untuk ranah komputasi pengguna akhir, adalah adanya pengadopsian secara besar-besaran dan mulai diterimanya penerapan autentikasi yang menggunakan password seminimal mungkin. Tren tersebut ke depannya mau tak mau akan menjadi sebuah keniscayaan.

Penerapan autentikasi yang menggunakan password seminimal mungkin merupakan jenis autentikasi multifaktor yang menjadi pengganti metode autentikasi menggunakan password pengguna dengan faktor beragam (umumnya sertifikasi di sisi klien bisa dibuka dengan menggunakan biometrik). Cara itu diharapkan akan memudahkan pengguna dalam melakukan autentikasi ke sumber-sumber milik perusahaan dari pemindaian sidik jari maupun wajah pada sepanjang waktu; alih-alih pengguna harus menghafal password mereka atau menggunakan aplikasi untuk autentikasi.

VPN akan mulai silam pada tahun 2022. Selama pandemi ini, perusahaan sadar bahwa penggunaan VPN tidak cukup ampuh dalam menguatkan keamanan bagi karyawan yang bekerja dari jarak jauh yang memerlukan akses luas ke jaringan milik perusahaan. Pengecekan postur keamanan menggunakan mikroperimeter secara real-time dan penawaran SASE akan terus meriah pada tahun ini.

Blockchain

Alur kerja di organisasi selama ini terfragmentasi dan begitu kompleks untuk dikelola. Hal tersebut menyebabkan timbulnya tundaan, biaya membengkak, dan inovasi terhambat. Kehadiran teknologi mutakhir seperti blockchain/digital ledger technology (DLT) punya peran yang signifikan menjadi solusi atas permasalahan-permasalahan yang timbul itu.

Mata uang kripto dan non-fungible token (NFT) yang juga dikembangkan di atas teknologi blockchain kini tengah menjadi primadona. Teknologi blockchain mulai mendapatkan tempat di ranah enterprise untuk turut mendorong tumbuhnya produktivitas. Peran blockchain terletak pada kemampuannya dalam mendukung berbagai pihak untuk berkolaborasi dengan memanfaatkan sumber-sumber data tepercaya secara bersama-sama, sehingga mampu mendigitalisasi proses transaksi secara penuh dan aman.

Teknologi yang mulai matang, model-model baru dalam penghantaran, pengadopsian standar, dan makin tumbuh suburnya ekosistem yang luas, turut mengakselerasi pengadopsian di ranah enterprise.

Tahun 2022 ini ditandai dengan kemunculan nilai-nilai baru yang bisa dihadirkan oleh teknologi blockchain di ranah enterprise, serta makin kuatnya penggelaran  produksi lintas industri. Hal tersebut secara fundamental akan mengubah cara organisasi dalam menjalankan bisnis mereka dan mampu melampaui batasan-batasan yang ada selama ini.

Di industri layanan keuangan, teknologi ini telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dalam mendukung operasional bisnis yang kompleks dan dinamis tersebut. Kami memprediksikan bahwa pengadopsian enterprise blockchain akan makin luas dan meriah pada tahun 2022.